Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Ungkap Kriteria Ideal Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Mengarah ke Siapa?

Pakar Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan mengungkapkan beberapa kriteria ideal untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar/Antaran n
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar/Antaran n

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan membeberkan beberapa kriteria ideal untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Diketahui, Anies Baswedan akan purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober mendatang.

Menurut Djohermansyah sosok Penjabat Gubernur DKI Jakarta harus memiliki integritas yang tinggi, tidak cacat di mata hukum, seperti melakukan tindakan kriminal.

"Tidak ada kasus hukum, netral, tidak pernah politisasi ASN [Aparatur Sipil Negara], tidak terafiliasi parpol [partai politik] dan tidak melakukan perbuatan tercela, tidak mabuk-mabukan, tidak berjudi dan berzina," kata Djohermansyah dalam acara 'Mencari Figur Ideal Penjabat Gubernur DKI Jakarta', Rabu (28/9/2022).

Tidak hanya sampai disitu, Djohermansyah mengatakan Penjabat Gubernur DKI Jakarta harus memiliki jam terbang yang tinggi di dalam pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun daerah yang dibuktikan dengan riwayat jabatannya.

"Selain itu juga harus jago manajemen, planning, sampai budgeting. Harus kuat menguasai perkara sektoral dan struktural Jakarta," imbuhnya.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta juga harus paham soal politik, serta memiliki kedekatan dengan tokoh masyarakat, pers, pejabat pemerintah, dan TNI/Polri.

Diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sudah mengusulkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur hasil Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) 9 fraksi pada Selasa, (13/9/2022). Ketiga nama tersebut yakni Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Politik Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar.

Heru Budi Hartono kini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden Indonesia sejak 20 Juli 2017 di bawah Presiden Jokowi. Dia juga sempat berkarier di Balai Kota DKI Jakarta.

Pernah menempati posisi Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, Marullah Matali lama berkarier di Pemprov DKI Jakarta.

Dia sempat menjabat sebagai Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.

Atas dedikasinya tersebut, Marullah meraih penghargaan masa kerja 15 Tahun dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2011 dan Penghargaan Satyalancana Karya Satya KL. 1 dari Presiden RI pada 2012. Kini, dia menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.

Terakhir, Bahtiar yang merupakan seorang pejabat madya atau pejabat eselon I di Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia sempat menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, dan pada Senin 27 Juli 2020 diangkat menjadi Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

Pada September 2020, Bahtiar juga sempat menjadi  Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau. Dia menggantikan mantan Gubernur Kepulauan Riau Isdianto yang mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper