Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Populi Center menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Jakarta menilai masih ada ketimpangan ekonomi saat Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 9-16 Oktober 2022 itu, sebanyak 74,7 persen responden menilai masih terdapat ketimpangan ekonomi di Ibu Kota.
“Sangat timpang 30,2 persen, timpang 44,5 persen, sementara itu sebesar 20,5 persen menilai tidak ada ketimpangan. Perinciannya tidak ada ketimpangan 17,3 persen, sangat tidak ada ketimpangan 3,2 persen,” kata Peneliti Populi Center dikutip dari keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).
Tidak hanya itu, Populi Center juga bertanya kepada responden terkait masalah ekonomi yang harus diperbaiki di Jakarta. Sebanyak 40 persen responden menjawab pengendalian harga bahan pokok menjadi masalah yang paling perlu ditangani secara serius oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kemudian, penyediaan lapangan pekerjaan disuarakan 21,7 persen responden, pengentasan kemiskinan (17,2 persen), penanganan ketimpangan ekonomi (10,3 persen), serta pemberdayaan dan pendampingan UMKM (7,2 persen).
Adapun, survei yang digelar Populi Center menyasar sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Dalam survei ini, ingin diketahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, serta dinamika politik di Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga
Populi Center menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 4,00 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.