Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat jumlah korban meninggal yang terdampak dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang berjumlah 19 jiwa per Rabu (8/3/2023). Sementara itu, 35 korban lainnya dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara.
“Kami juga terus memastikan agar korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan dari berbagai pihak,” jelas Isnawa dalam keterangan, Rabu (8/3/2023).
Selain makanan dan pakaian, Isnawa mengatakan, Pemprov DKI juga memberikan bantuan obat-obatan kepada para korban dan pengungsi. Bantuan ini akan terus disalurkan kepada mereka secara optimal dan kontinyu.
Sebagai informasi, hingga saat ini data BPBD DKI mencatatkan jumlah pengungsi sebanyak 256 jiwa, dengan rincian Kantor PMI Jakarta Utara berkurang 15 jiwa menjadi 157 jiwa, RPTRA Rasella berkurang 19 jiwa, dan Posko Pengungsian RW.09 Kelurahan Rawa Badak Selatan berjumlah 80 jiwa.
Sebelumnya, pada Senin (7/3/2023) aktivitas warga di lokasi dekat Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara berangsur pulih. Hanya saja warga masih membutuhkan waktu untuk kembali beraktivitas seperti semula.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan Bisnis, mayoritas pemukiman warga yang lokasinya bersebelahan dengan Depo Pertamina, Plumpang hangus di lahap si jago merah. Selain rumah, kendaraan, pohon dan berbagai perkakas rumah juga mengering akibat kebakaran tersebut.
Ketua RW 09 Tanah Merah Abdus Syakur mengatakan, saat ini kawasan yang berdekatan dengan Depo Pertamina sudah kembali , kondusif, dan juga aman.
“Kami saat ini fokus untuk menjaga kondisi saat ini tetap kondusif dan aman,” tegas Abdus.
