Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memprediksi 18 juta warga Jabodetabek akan mudik pada libur Lebaran tahun ini. Untuk mengantisipasinya, Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan 2.000 unit bus.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini jatuh pada 15-16 April 2023.
"Semula kami memprediksi puncak arus mudik pada 20 - 21 April 2023, tapi karena ada cuti bersama, dan sebagian ada yang mengambil cuti di 17 - 18 April 2023, maka puncak mudik akan terjadi pada 15 - 16 April 2023," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (3/4/2023).
Sementara itu, Dishub DKI memprediksi akan terjadi pada 25-26 April 2023. Alasannha adalah hari kerja kembali dimulai pada 26 April.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dishub DKI telah mengonsolidasikan seluruh operator bus di Jakarta.
“Kami juga sudah konsolidasikan dengan beberapa operator bus pariwisata untuk mereka standby, jadi bus bantuan. Begitu ada kekurangan bus di terminal, bus yang sudah kami siapkan ini nantinya akan menutupi kekurangannya dan melayani masyarakat yang belum terangkut,” jelasnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Dishub DKI Jakarta menganggarkan Rp3,27 miliar untuk menyelenggarakan program mudik gratis. Mudik tahun ini akan memberangkatkan total 19.280 pemudik ke 19 kota.
Syafrin mengatakan, anggaran Rp3,27 miliar digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan mudik gratis, mulai dari persiapan dan pelaksanaan pelayanan mudik hingga penerimaan balik ke Jakarta.
“Secara terperinci, anggaran tersebut dialokasikan untuk petugas sosialiasiasi di 5 wilayah administrasi, petugas informasi, dan petugas registrasi di 6 lokasi pendaftaran mudik, pelaksanaan kegiatan arus mudik, arus balik dan kedatangan bus, serta truk balik,” ujarnya.
Pada pelaksanaan kegiatan arus mudik, anggaran digunakan untuk pembuatan aplikasi pendaftaran berbasis web (mudik gratis), cek kesehatan pengemudi, petugas pendamping di setiap bus ke 19 kota, kudapan peserta mudik, hingga petugas pendamping setiap truk pengangkut sepeda motor ke 9 kota.
Sementara, pada pelaksanaan kegiatan arus balik, anggaran digunakan untuk kegiatan cek kesehatan pemudik, petugas pendamping di tiap bus dari 19 kota ke Jakarta dan petugas pendamping untuk truk dari 9 kota ke Jakarta.
Selain itu, disiapkan juga petugas yang membantu mengangkut sepeda motor ke truk pada arus mudik dan arus balik.