Bisnis.com, JAKARTA — Komisi C DPRD DKI Jakarta mengapresiasi kinerja keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang menunjukan tren membaik hingga 30 April 2023.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Andyka mengatakan, pendapatan daerah DKI Jakarta pada kuartal I/2023 menunjukan realisasi yang memuaskan, berbeda signifikan dengan realisasi pada periode yang sama di 2 tahun terakhir.
“Saya mengapresiasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah [BPKD] DKI, ternyata pencapaian hingga 30 April 2023 melebihi capaian 2022. Ini sekaligus menjawab kegundahan atau isu-isu yang beredar,” ujar Andyka dalam keterangan resmi, Rabu (10/5/2023).
Isu yang beredar tersebut, Andyka menjelaskan, yakni tidak tercapainya realisasi dari target yang dipasang oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dalam rancangan APBD 2023. Sementara berdasarkan data pendapatan daerah hingga 30 April 2023 mencapai 21,85 persen.
Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi pendapatan daerah di periode yang sama pada 2022 yang hanya mencapai angka 17,32 persen.
Tingginya angka pendapatan tersebut ditopang oleh angka belanja Jakarta yang lebih rendah dibandingkan 2022, dimana hingga 30 April 2023 tercatat sebesar 15,49 persen, sedangkan pada 2022 sebesar 18,20 persen.
Baca Juga
“Belanja kita dibandingkan tahun lalu lebih rendah yakni 15,49 persen hingga 30 April 2023. Sementara pada periode yang sama di 2022 angkanya menyentuh 18,20 persen. Artinya pendapatan kita dibanding tahun 2022 jauh lebih besar sementara belanja kita dibanding tahun 2022 jauh lebih kecil,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPKD DKI Jakarta Michael Rolandi membenarkan adanya peningkatan pendapatan daerah DKI yang terlihat dari besaran pendapatan per 30 April 2023 bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
“Untuk pendapatan asli daerah dari target APBD di 2023 sebesar Rp52,77 triliun sudah dapat direalisasikan sebesar Rp12 triliun atau setara 22,86 persen, dimana ini terjadi peningkatan dibanding 30 April 2022 yang hanya 19,30 persen,” jelasnya.