Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menandatangani deklarasi bersama (joint declaration) dalam rangka memperkuat komunitas Asean. Aksi ini telah dilakukan dalam forum Gubernur-Walikota Se-Asean 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, deklarasi bersama tersebut berisi kesepakatan antar negara Asean untuk mempererat kerja sama di bidang pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
“Kami semua berharap keketuaan Indonesia di Asean dapat menerima aspirasi para pemimpin kota-kota Asean yang dihasilkan dalam forum Gubernur-Walikota Se-Asean 2023,” ujar Heru dalam keterangan resmi, Rabu (2/8/2023).
Menurut dia, pembangunan kota yang berkelanjutan akan mendukung tujuan kolektif memperkuat posisi Asean sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Disamping itu, hal ini juga akan memakmurkan rakyat Asean.
Adapun poin-poin yang disetujui dalam forum Gubernur se-Asean 2023 antara lain, mengimbau para pemimpin Asean untuk memformalkan Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC) dan Asean Mayors Forum (AMF) untuk menyalurkan aspirasi pemerintah daerah yang mendukung proses pengembangan Komunitas ASEAN.
Pengembangan uang dimaksud adalah peningkatan hubungan perkotaan-perdesaan dan peran kota-kota perantara (intermediary cities) untuk mempercepat transformasi perdesaan.
Baca Juga
Kemudian, mengupayakan pertumbuhan ekonomi inklusif yang mendorong kondisi kehidupan dan peluang ekonomi yang lebih baik serta menjamin akses pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk semua, termasuk anak- anak, perempuan, remaja, lanjut usia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan.
Selanjutnya, mempercepat transformasi digital dengan pendekatan yang koheren, harmonis, dan berbasis aturan untuk berbagai pemangku kepentingan dan memastikan bahwa pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat Asean dilengkapi dengan keterampilan, kompetensi, dan nilai transformasi digital yang relevan untuk mengatasi tantangan revolusi industri keempat (the Fourth Industrial Revolution/4IR) dan dunia kerja yang terus berubah.
Poin lainnya, berkomitmen dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan lingkungan dengan meningkatkan kerja sama dan kemitraan; memajukan keterkaitan antara aksi iklim dan mempromosikan konservasi dan pemanfaatan dari keanekaragaman hayati dan ekosistem yang berkelanjutan.
Heru melanjutkan, implementasi pendekatan berbasis ekosistem serta kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk mempercepat pencapaian ketahanan yang berkelanjutan; membuat kota lebih layak huni dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.
Serta memprioritaskan investasi pada mobilitas berkelanjutan yang meningkatkan penggunaan moda angkutan umum, berjalan kaki dan bersepeda untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi ketidaksetaraan.
Poin selanjutnya, memperkuat arsitektur kesehatan perkotaan yang berfungsi sebagai landasan untuk mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan sosial-ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat ASEAN guna memastikan mekanisme pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan yang lebih efektif dalam menangani potensi penyakit menular, perubahan iklim, dan degradasi ekosistem.
Terakhir, mendorong pembiayaan hijau untuk mengembangkan dan mempromosikan investasi swasta dalam proyek perkotaan yang berkelanjutan melalui skema pembiayaan inovatif dan campuran untuk mendanai inisiatif pembangunan kota dan bersandar pada kemitraan badan usaha dan swasta yang hemat biaya.