Bisnis.com, JAKARTA — DPRD DKI Fraksi PKS mengusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membuat hujan buatan untuk menekan tingkat polusi di Jakarta yang sampai saat ini masih dalam kondisi tidak sehat.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) mengatakan, meskipun upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI sejauh ini sudah cukup baik dalam mengurangi polusi, namun pemerintah juga perlu untuk membuat hujan buatan.
“Tapi saya mengusulkan untuk bikin hujan buatan saja di Jakarta,” ujar Muhammad kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).
Menurut dia, dengan adanya hujan buatan, jangkauan Pemprov DKI dalam menekan polusi udara di ibu kota akan lebih luas, tidak hanya di titik-titik tertentu saja.
Muhammad berharap Pemprov DKI memiliki teknologi yang canggih untuk membuat hujan buatan, agar upaya pengurangan polusi di Jakarta bisa ditangani lebih baik lagi.
Seperti diketahui, upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI dalam mengendalikan udara Jakarta adalah dengan cara menyemprot jalanan di ibu kota melalui water canon dan melalui water mist generator.
Baca Juga
Namun untuk water mist generator saat ini belum banyak perusahaan swasta yang memasang alat tersebut. Sejauh ini gedung-gedung yang ada di Pemprov DKI, yakni di gedung Blok G dan H Balai Kota yang telah memasang water mist.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sebelumnya menyatakan sampai saat ini program pemasangan alat water mist generator masih dalam tahapan sosialisasi ke perusahaan-perusahaan di gedung tinggi Ibu Kota.
“Para wali kota akan melakukan sosialisasi kepada para pemilik gedung perkantoran atau perusahaan swasta,” ujar Wakil Kepala DLH DKI Jakarta Sarjoko.
Wali Kota Jakarta Timur telah mengundang perusahaan-perusahaan swasta untuk membantu mengurangi polusi udara Jakarta dengan alat water mist generator.
Seperti diketahui, water mist generator jauh lebih efektif di ketinggian maksimal 200 meter dan minimal di ketinggian 20 meter.
Berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), water mist generator sebaiknya dipasang pada ketinggian minimal 20 meter dan maksimal 200 meter untuk menghasilkan dampak langsung yang efektif mengurangi kepekatan polusi udara pada radius 30-75 meter.