Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta tidak sehat untuk masyarakat pada Rabu (6/9/2023) pagi. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 154 pada pukul 07.00 WIB dan menempati peringkat ke-7 kota paling berpolusi udara yang tidak sehat.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi sebagian orang untuk dihirup oleh masyarakat Jakarta.
Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 61µg/m³ atau setara dengan 12,2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta hari ini 26 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 65 persen, gerak angin hanya 7,4 km/jam, dan tekanan sebesar 1014 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara terburuk Jakarta saat ini berada di posisi ke-7 di dunia dengan indikator warna adalah merah, yang artinya sangat tidak sehat.
Indikator warna lainnya adalah oranye merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat untuk dihirup bagi sebagian orang yang memiliki masalah pernapasan. Adapun ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, dan kuning sedang.
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator merah, masyarakat Jakarta masih diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan mereka. (Nizar Fachri Rabbani)