Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Piala Dunia U-17, Pemprov DKI Mulai Relokasi Warga Kampung Bayam Di JIS

Pemprov DKI secara bertahap mulai merelokasi warga kampung susun bayam yang masih bertahan di sekitar wilayah JIS menjelang penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Jakarta International Stadium/Dok. Tangkapan layar instragram
Jakarta International Stadium/Dok. Tangkapan layar instragram

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui kelurahan setempat secara bertahap mulai merelokasi warga Kampung Susun Bayam yang masih bertahan di lokasi sekitaran Jakarta International Stadium (JIS).

Lurah Papanggo Tomi Haryono mengatakan, Pemprov DKI sudah beberapa kali melakukan dialog kepada warga Kampung Susun Bayam yang masih bertahan di lokasi yang akan dijadikan tempat Piala Dunia U-17 tersebut.

“Sejak beberapa waktu lalu kami telah berulang kali bertemu dan berdialog bersama warga. Kami siap membantu warga memindahkan barang dan tenda yang mereka dirikan,” ujar Tomi dalam keterangan resmi, Kamis (21/9/2023).

Menurut dia, bertahannya mereka di tenda-tenda wilayah JIS karena ingin tinggal di rumah susun yang ada di kawasan JIS. Namun mereka tidak bersedia membayar karena harga yang ditetapkan oleh pengelola tidak sesuai. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Tomi melanjutkan bahwa Pemprov DKI telah menawarkan warga Kampung Susun Bayam untuk beralih menghuni ke rusun lain yang ada di wilayah Jakarta Utara. 

"Kami sudah tawarkan, sambil menunggu kepastian mereka bisa tinggal dulu sementara di rusun yang ada di wilayah lain,” jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini terdapat sekitar 10 kepala keluarga (KK) yang masih bertahan di tenda dekat pagar JIS, dan diharapkan warga tersebut bersedia untuk dipindahkan ke rusun lain. 

"Kami berharap mereka mau direlokasi. Silakan pilih saja mau di rusun mana yang ada di Jakarta Utara," jelasnya.

Berdasarkan catatan, Pemprov DKI telah meminta warga Kampung Bayam untuk pindah ke Rusunawa Nagrak agar segera memperoleh tempat tinggal. Namun, warga Kampung Bayam telah melakukan gugatan karena tidak kunjung memperoleh kepastian tempat tinggal usai terdampak proyek JIS.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum mengatakan, pihaknya telah memberikan solusi hunian di Rusunawa Nagrak. 

Pemprov juga berjanji mencarikan solusi terkait kendala-kendala lain yang dirasakan warga Kampung Bayam.  Kendala yang dialami warga Kampung Bayam, menurut Retno, salah satunya adalah terkait akses sekolah untuk anak-anak dan akses warga Kampung Bayam apabila pindah ke Rusunawa Nagrak.

“Apabila warga bersedia menempati Rusunawa Nagrak, nanti terkait jarak sekolah dan kendala akses akan dikoordinasikan dengan SKPD terkait,” ujar Retno.

SKPD yang dimaksud adalah DPRKP DKI akan menggandeng Dinas Pendidikan (Disdik) DKI untuk mengatasi akses jarak sekolah tersebut. Disamping itu, juga akan menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub) DKI terkait dengan kendala transportasi busway.

“Dalam hal ini Disdik terkait dengan perpindahan sekolah, Dishub terkait dengan  penyediaan feeder busway,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper