Bisnis.com, JAKARTA -- Anies Baswedan sudah hampir kehilangan harapan untuk maju lewat jalur partai politik dalam kontestasi pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024.
Di saat yang sama, bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Suswono telah memborong tiket untuk melaju di Pilkada 2024. Tercatat, 12 partai politik telah mendeklarasikan untuk mendukung Ridwan-Suswono dalam deklarasi yang digelar pada Senin (19/8/2024).
Ke-12 partai yang mendukung RK-Suswono, yaitu Gerindra, Golkar, PSI, Demokrat, PAN, Garuda, Gelora, Perindo, PKB, Nasdem, PKS dan PPP atau dikenal dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus. Satu-satunya partai yang tidak mendukung pasangan RK-Suswono adalah PDI Perjuangan.
Dengan begitu, dua partai yang sebelumnya telah mengusung Anies Baswedan untuk Pilgub DKI Jakarta 2024 yakni PKS dan Nasdem telah berbalik arah dukungan.
Sehari berselang, Anies kemudian mengutip perkataan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.
"Jangan putus asa dan jangan pernah menyerah untuk Indonesia. Kata Bung Karno: Tetaplah bersemangat elang rajawali!" tulisnya di X, Selasa (20/8/2024).
Baca Juga
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengutip perkataan Rene de Clercq. Kutipan ini sempat dikutip Bung Hatta dalam saat pledoi di Den Haag pada 1928.
"'Hanya ada satu negeri yang menjadi negeriku. Ia tumbuh dengan perbuatan, dan perbuatan itu adalah perbuatanku.' -Rene de Clercq, dikutip oleh Bung Hatta dalam pledoinya di Den Haag tahun 1928," tambahnya.
Sinyal PDIP Dukung Anies
Di saat KIM Plus mendukung pasangan RK-Suswono, PDIP justru memberikan sinyal untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Politisi PDIP Said Abdullah membocorkan partai banteng tertarik untuk mengajukan nama Anies Baswedan-Hendrar Prihadi. Seperti diketahai, Hendrar merupakan kader PDIP dan pernah menjabat sebagai Walikota Semarang.
"Ya, mungkin nanti PDIP bisa bawa Anies sama Hendrar orang keduanya [cawagub]," ucap Said di kompleks parlemen, Senin (20/8/2024).
Meski demikian, Said mengatakan PDIP masih mencari partai untuk berkoalisi mendukung pasangan Anies-Hendrar. Pasalnya, PDIP tak bisa mengajukan calonnya sendiri lantaran hanya punya 15 kursi di DPRD DKI Jakarta.
"Ya kami lagi nyari. Namanya usaha. Kalau gitu enggak usah ditanya dong kalau udah ‘Pak ini ga bisa pak, ini ga bisa’ yang ditanyakan apalagi?" jelasnya.
Said menegaskan PDIP akan terus mencari cara dan celah untuk berkomunikasi dengan partai politik lain sebelum tenggat waktu pendaftaran calon gubernur Jakarta pada 27-29 Agustus 2024.
"Sebisa mungkin sebelum 27 Agustus 2024, kami cari peluang. Kalau peluangnya dapat kami akan bawa Anies sebagai orang pertama dan Hendrar sebagai orang kedua," kata Said.