Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pramono ungkap Biang Keladi Munculnya Bau Busuk di Sekitar RDF Rorotan

Pramono Anung menjelaskan bahwa proses commissioning atau kegiatan pengujian sampah menjadi pemicu munculnya bau tak sedap.
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana seusai berdiskusi mengenai program Sarapan Gratis di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana seusai berdiskusi mengenai program Sarapan Gratis di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung menjelaskan bahwa proses commissioning atau kegiatan pengujian sampah menjadi pemicu munculnya bau tak sedap di fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.

Pramono menuturkan commissioning sampah yang dilakukan di RDF Rorotan menggunakan sampah lama, sehingga menimbulkan bau tidak sedap yang kemudian mengganggu aktivitas warga sekitar.

"Padahal harusnya secara teknis sampah yang digunakan itu, harusnya sampah tiga hari paling lama, sehingga sampah fresh. Ini sampahnya sudah ada yang lebih dari sebulan dan sebagainya," ujarnya selesai meninjau RDF Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025). 

Menurut Pramono, RDF Rorotan sebenarnya telah menggunakan teknologi dari Eropa yang ramah lingkungan. Teknologi itu seharusnya dapat meminimalkan dampak-dampak yang dikeluhkan oleh warga sekitar proyek. 

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengaku telah berdialog dengan 10 warga RDF Rorotan. Dia juga menginstruksikan dinas terkait untuk segera mengambil langkah perbaikan supaya tidak lagi muncul persoalan yang sama.

Pramono juga memerintahkan kepada jajarannya supaya memasang deodorizer di sekitar lokasi. Selain itu pemerintah juga telah memasang filter guna mencegah bau kembali menyebar dan mengganggu aktivitas warga.

Adapun, Pemprov Jakarta dengan warga juga telah sepakat untuk memasang pemantau kesehatan udara dalam radius 4–5 kilometer dari RDF Rorotan.

"Tentunya kita bisa membandingkan kualitas udara yang karena dampak dari RDF ini, atau kualitas udara yang memang karena asap mobil, motor dan sebagainya," jelas Pramono.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper