Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov DKI Jakarta berencana membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar hijau atau refuse derived fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah di DKI Jakarta.
“Kami akan membangun RDF baru mudah-mudahan bisa. Kami cari tanah Pemprov DKI yang luasnya 5 hektare untuk bangun RDF. Kemungkinan di Rorotan karena tanah milik pemprov ada di sana,” jelas Kepala DLH DKI Asep Kuswanto di Balai Kota Jakarta, Senin (13/2/2023).
Dia menjelaskan, pembangunan RDF tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk melakukan pengolahan sampah, bukan untuk tempat pembuangan akhir (TPA). Pembangunan RDF ini rencananya akan dilakukan pada tahun 2024.
“Pembangunan RDF akan dilakukan pada 2024. Mudah-mudahan tahun depan juga mulai bisa memilih mitra dan membangun kontruksinya,” jelasnya.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan tranformasi pengelolaan sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang menggunakan teknologi canggih dan ramah lingkungan.
Baca Juga
TPST Bantargebang adalah TPA milik Pemprov DKI Jakarta yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pemprov DKI Jakarta memproyeksikan umur TPST Bantargebang mendekati masa akhir. Hal ini lantaran besarnya jumlah sampah yang setiap hari dikirimkan ke TPST Bantargebang.
Asep mengatakan, Pemprov DKI melakukan berbagai upaya seperti yang tertuang dalam kegiatan strategis daerah (KSD) optimalisasi TPST Bantargebang guna memperpanjang masa manfaatnya.
Transformasi Bantargebang dengan teknologi canggih dan ramah lingkungan ini juga turut mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
“Transformasi itu di antaranya dengan pembangunan RDF Plant dan landfill mining. RDF plant adalah fasilitas pengolahan sampah baru dan sampah lama dari gunungan landfill menjadi bahan bakar. Kapasitasnya 2 ribu ton sampah per hari. Nilai kalor RDF ini setara batubara muda dan dapat menjadi bahan bakar alternatif,” jelasnya.
Sebagai informasi, TPST Bantargebang merupakan TPA yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan salah satu yang terbesar di dunia.
TPST Bantargebang yang mulai beroperasi sejak 1989 merupakan tempat pemrosesan akhir sampah penduduk DKI Jakarta. Setiap hari ada lebih dari 7.500 ton sampah dibuang ke sana.