Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK MONOREL: Ahok Tolak Tawaran Adhi Karya

Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak tawaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan Monorel di Jakarta.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak tawaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan Monorel di Jakarta.

"Kemarin saya ketemu sama Adhi Karya soal monorel. Dia tawarkan Pemprov DKI investasi di situ, kami tolak," tuturnya di Balai Kota, Kamis (30/10/2014).

Pemprov DKI tidak mau membebankan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI untuk membangun transportasi massal.

Pria yang kerap disapa Ahok ini berharap pembangunan transportasi massal dilakukan oleh pihak swasta dengan konsep business to business.

Pihaknya pun membuka kesempatan investor untuk membantunya membangun transportasi massal di Jakarta, seperti light rail transit (LRT).

"Saya memang bilang nggak tertarik kita investasi di situ. Kami maunya investor yang mau bangunkan. Kalau LRT, orang properti punya gedung yang nanti akan bantu bangunkan itu," katanya

Kendati demikian, mantan Bupati Belitung Timur ini tetap memberikan peluang Adhi Karya untuk membangun proyek monorel di Ibu Kota.

Rencananya, Adhi Karya membangun monorel Ibu Kota di tiga rute, yakni rute Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang dan Cawang-Kuningan dengan panjang keseluruhan 52 kilometer dan biaya senilai Rp8,4 triliun.

Dihubungi terpisah, Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi DKI Sutanto Suhodo menuturkan pembangunan transportasi Ibu Kota memang seharusnya diserahkan kepada pihak swasta agar tidak menjadi beban bagi Pemprov DKI dan APBD.

Dia pun berharap para investor mau membantu membangunkan transportasi dan infrastruktur di Ibu Kota agar dapat mengurangi kemacetan.

"Saya tidak mau pembangunan transportasi di Ibu Kota menggunakan APBD karena akan menjadi beban. Investasi pihak swasta sangat diperlukan," ucap Sutanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper