Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAMPUNG PULO DIRELOKASI: Rumah Ajaib Itu Dirobohkan Manual

Rumah milik Jahi Musa yang terletak di RT 11/RW 03, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, sempat menghebohkan karena konon tidak bisa dihancurkan.
Warga mencari barang berharga saat petugas melakukan pembongkaran bangunan dengan alat berat di Kampung Pulo, Jakarta, Jumat (21/8)./Antara
Warga mencari barang berharga saat petugas melakukan pembongkaran bangunan dengan alat berat di Kampung Pulo, Jakarta, Jumat (21/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Rumah milik Jahi Musa yang terletak di RT 11/RW 03, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, sempat menghebohkan karena konon tidak bisa dihancurkan.

 Namun, rumah itu kini sudah rata dengan tanah. Warga sekitar, Iwan, mengatakan rumah itu sudah dirobohkan, Minggu (23/8/2015).

"Kemarin pakai mesin dihancurkan," kata Iwan di lahan eks perumahan warga Kampung Pulo, Senin (24/8/2015).

Iwan mengakui, rumah itu sempat tak bisa dirobohkan. Alat berat milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hendak menghancurkan rumah itu berkali-kali mengalami mati mesin.

"Mesinnya mati melulu," kata Iwan.

 Namun, kemarin, ahli waris Haji Musa datang dan mengizinkan rumah itu untuk dibongkar. Rumah yang menempel dengan rumah lain itu pun bisa dihancurkan. Kini, rumah itu sudah tak tampak fisiknya.

Maulana, yang juga ulama setempat menyampaikan, bahwa rumah milik Haji Musa tersebut punya kelebihan.

 "Rumah itu sering dipakai majelis taklim," kata dia.

 Dia pun kerap menggelar pengajian di rumah itu. Karenanya, menurut dia, rumah itu dilindungi sebelum ahli warisnya mengizinkan rumah itu dibongkar.

"Pak Haji Musa-nya sudah meninggal. Tinggal ada istri dan anak-anaknya," ujarnya.

Pemerintah DKI Jakarta sejak Kamis (20/8/2015), menggusur permukiman warga Kampung Pulo dengan mengerahkan 1.500 anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan 8 unit eksvakator.

Dua eksvakator berjenis amfibi, enam sisanya adalah eksvakator darat. Total rumah yang akan dihancurkan sebanyak 519 unit yang dihuni oleh sekitar 926 kepala keluarga.

Berdiri Kokoh

Sebelumnya dilaporkan, di tengah hiruk-pikuk pembongkaran perumahan milik Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, sempat  tersiar kabar ada rumah ajaib yang tidak juga ambruk meski berkali-kali dihantam mesin-mesin penghancur milik pemerintah DKI. Rumah ajaib tersebut persisnya terletak di bantaran Kali Ciliwung, RT 11/RW 03, Kampung Pulo.

Rumah milik Musa itu diyakini oleh penduduk setempat memiliki keistimewaan dan tidak bisa dirobohkan karena sering menjadi tempat mengaji dan salat berjamaah. Hingga Sabtu (22/8/2015),  rumah itu berdiri kokoh.

Berdasarkan penuturan warga, sejak Jumat, eksvakator dan alat berat lainnya belum berhasil meruntuhkan rumah itu. Padahal rumah-rumah di bantaran Kampung Pulo ini hampir semuanya tinggal puing.

"Hari ini (Sabtu) dicoba lagi, tiga kali gagal, mati terus backhoe-nya (eksvakator)," kata Anto, warga Kampung Pulo, yang mengaku tinggal di dekat rumah tersebut.

Seingat warga, selama ini mesin-mesin tersebut dengan garang sukses menghancurkan bangunan-bangunan lain yang berada di sekitar rumah tersebut. Yang tersisa tinggal sebuah masjid dan makam.

Cerita yang terkadang sulit dicerna oleh nalar itu akhirnya dijawab oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso.

"Itu rumah memang belum bisa dihancurkan," kata Kukuh di Kampung Pulo, Minggu (23/8/2015).

Sebabnya, kata Kukuh, rumah milik Musa tersebut menempel dengan sebuah rumah yang tidak terkena proyek normalisasi.

Kalau rumah tersebut dihancurkan, maka rumah di sebelahnya pun bakal ikut hancur," ujar Kukuh.

Karenanya, rumah itu hingga Sabtu dibiarkan saja alias tak dihancurkan dengan alat berat seperti eksvakator. Namun, Kukuh memastikan rumah itu akan dihancurkan karena masuk ke dalam area proyek normalisasi.

"Rumah itu akan dihancurkan secara manual."

Menurut Kukuh, pihaknya sudah menyampaikan kepada si empunya rumah yang sempat membikin geger itu agar segera dapat menghancurkan sendiri rumahnya.

"Kami memberi kesempatan kepada pemilik untuk menghancurkan sendiri," ujar Kukuh.

Rumah lain yang terkena proyek Normalisasi Kali Ciliwung di Kampung Pulo sudah rata dengan tanah kecuali sebuah masjid dan makam.

Kini, rumah anti-roboh itu pun akhirnya runtuh. Bangunan itu runtuh bersama mitos dan misteri di belakangnya.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper