Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GIANT SEA WALL: Ahok Tunggu Analisis Belanda-Korsel

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menunggu detail desain analisis dari Belanda dan Korea Selatan terkait pembangunan giant sea wall di pesisir utara Jakarta.
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menunggu detail desain analisis dari Belanda dan Korea Selatan terkait pembangunan giant sea wall di pesisir utara Jakarta.

"Mereka lagi kerjakan dengan Bappenas," ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota, Senin (9/11/2015).

Menurut Ahok, proyek bernama National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) dibangun untuk mengantisipasi banjir di Jakarta itu, direncanakan dibangun untuk 20 tahun mendatang.

"Makanya sekarang yang penting kami selesaikan yang sudah ada. Kira-kira 7-8 meter ke laut," kata Ahok.

Dikatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan membangun rumah susun-rumah susun di area pesisir utara Jakarta tersebut.

"Sebab, di laut ini, semua sudah dilakukan reklamasi. Masyarakat pakai kerang-kerang, sampah, reklamasi, terus bikin rumah," tutur Ahok.

Dengan adanya reklamasi yang tidak berizin tersebut, menurut Ahok, kawasan pinggir pantai Jakarta menjadi lebih luas.

"Sebab, semua masyarakat mulai mengklaim bilang itu tanah girik. Dari mana masuk akal ada girik di tengah laut? Girik itu, kan, enggak pernah ada koordinat. Nah, model ini harus kami beresin," ucap Ahok.

Pada Oktober 2014, proyek pembangunan giant sea wall diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembangunan tanggul laut sepanjang 32 kilometer tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper