Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah angkat bicara soal penodongan dan penyanderaan terhadap penumpang Risma Oktaviani (25) yang tengah membawa anaknya DI (1) di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung, Minggu (10/4/2017).
"Informasi yang saya dapat, pelaku awalnya melakukan penjambretan. Lalu naik angkot KWK [koperasi wahana kalpika]. Nah, di situ dia baru melakukan penodongan dan penyanderaan terhadap salah satu penumpang. Ini yang harus di-clear kan" katanya di Balai Kota DKI, Senin (10/4/2017).
Terkait hal itu, dia menilai pentingnya seluruh angkutan umum di DKI Jakarta agar bisa terintegrasi dengan armada Transjakarta. Dengan demikian, pemerintah bisa ikut campur mencari solusi untuk mengamankan penumpang yang menggunakan angkutan umum, termasuk angkot.
"Sekarang kan yang angkot yang terintegrasi KWK baru 10 rute, kalau bisa nanti semua rute. Tapi, karena sekarang masih uji coba ya gak apa-apa. Biar kami bisa siapkan PSO [public service obligation]," imbuhnya.
Di kesempatan yang berbeda, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan dirinya kaget ketika mengetahui berita soal penodongan dan penyanderaan penumpang di angkot KWK kemarin.
"Kejadian kemarin itu di luar kendali kami, karena trayek Rawamangun-Pulogadung belum terintegrasi dengan Transjakarta," jelasnya.
Untuk itu, Budi menargetkan untuk segera mengintegrasikan semua trayek KWK dengan Transjakarta. Bukan itu saja, dia juga berencana mengeluarkan model atau layanan baru yang bisa mengakomodasi pemilik dan pengemudi KWK.
"Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan keamanan. Mudah-mudahan ke depan tak terjadi lagi," ucapnya.
Penodongan terhadap Risma Oktaviani (25) yang tengah membawa anaknya DI (1) di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung, dilakukan oleh Hermawan, Minggu (9/4/2017), sekitar pukul 19.00 WIB.
Kejadian itu bermula saat Hermawan naik angkot di depan Kantor Perumnas III, Jakarta Timur. Saat di dalam angkot, Hermawan tiba-tiba menodongkan senjata tajam kepada penumpang di dan meminta para penumpang menyerahkan ponsel, kalung, serta gelang kepadanya.
Aksi Hermawan tersebut sempat membuat situsiasi di sekitar lokasi menjadi panik. Saat lengah, salah satu polisi dengan sigap menembak lengan kanan pelaku dan segera memborgol untuk dibawa ke kantor polisi terdekat.