Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Detik-detik Pabrik Kembang Api di Kosambi Terbakar Menurut Saksi Mata

Warga yang tinggal di sekitar pabrik kembang api, PT Panca Buana Cahaya Sukses menjadi saksi hidup detik-detik kebakaran pabrik itu yang memanggang puluhan karyawannya.
Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47 jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47 jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, TANGERANG - Warga yang tinggal di sekitar pabrik kembang api, PT Panca Buana Cahaya Sukses menjadi saksi hidup detik-detik kebakaran pabrik itu yang memanggang puluhan karyawannya.

"Diawali dengan ledakan yang sangat kuat, sampai tembok bangunan jebol," ujar Unci bin Hasan, 22 tahun, warga setempat kepada Tempo, Kamis (26/10/2017) soal kebakaran itu.

Unci menuturkan saat itu sekitar pukul 09.10 WIB ketika ia berada di dalam rumah.

"Rumah saya berdekatan dengan pabrik itu," katanya.

Mendengar ledakan itu, warga sekitar berhamburan keluar rumah dan mereka melihat asap tebal membubung tinggi menyelimuti pabrik kembang api tersebut.

"Ledakan terus terjadi, dan api semakin membesar," kata Unci.

Unci yang sadar keponakannya, paman dan bibinya bekerja sebagai buruh di pabrik yang terbakar itu meraung dan menjerit sejadi-jadinya jadinya.

"Saya tahu mereka pasti tidak bisa keluar saat kebakaran karena pintu gerbangnya digembok oleh pemilik pabrik," katanya.

Menurut Unci, keponakannya yang bernama Sunna, 15 tahun, bekerja dibagian pengepakan dan itu berada di bagian belakang pabrik.

Wardoyo, 58 tahun yang kehilangan istrinya juga mengaku melihat langsung detik-detik kebakaran pabrik itu.

"Asapnya tebal, hitam suara ledakan terjadi berkali-kali," katanya.

Menurut Wardoyo, istrinya Hamnah, 33 tahun, sudah dua bulan ini bekerja di pabrik tersebut.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper