Bisnis.com, JAKARTA - Program tunjungan untuk lansia yang diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini, Kamis (21/12/2017) mirip dengan program serupa yang pernah digagas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam suatu acara di Gedung Priamanaya Energi, Jalan Talang, Jakarta Pusat pada 20 Maret 2017, Basuki menyatakan ingin memberikan tunjangan rutin kepada penduduk ibu kota yang telah lanjut usia. Bantuan itu disalurkan lewat program kartu lansia. Pemegang kartu nantinya menerima bantuan Rp 20 ribu per hari atau Rp 600 ribu dalam sebulan.
Ahok menyatakan, program serupa sebenarnya sudah dijalankan dengan menggunakan dana bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR). Dia ingin pembiayaan program selanjutnya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Namun, program ini tidak sempat dijalankan karena Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat kalah bersaing dengan Anies Baswedan – Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta.
Dalam peluncuran Kartu Lansia Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017) Anies mengatakan program ini adalah salah satu janji kampanyenya.
"Ini merupakan salah satu program prioritas kami di bulan-bulan pertama (menjabat),” kata Anies.
“Dan kami kali ini memberikan pada 14.520 lansia."
Baca Juga
Nilai tunjangan yang akan diberikan kepada setiap lansia besarannya adalah Rp 600 ribu per bulan selama satu tahun. Untuk tahap pertama, bantuan diberikan kepada lansia kelompok desil 1, yaitu rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan sampai 10 persen terendah di Indonesia.
Kepala Dinas Sosial DKI Masrokhan mengatakan, bantuan tunai untuk lansia ini termasuk kebijakan anyar. Pada era Ahok, bantuan yang diberikan baru berupa sembako.
"Sehingga ada yang tertinggal untuk subsidi," katanya.
Melengkapi penjelasan Anies Baswedan, Masrokhan mengatakan, KLJ yang diberikan hari ini baru percontohan sekaligus sosialisasi. KLJ yang sesungguhnya akan diberikan kepada 14.520 lansia setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018 disahkan.