Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen hingga pengecer di DKI perlu menjaga lingkungan

JAKARTA: Kalangan produsen, distributor dan pengecer di Jakarta sudah saatnya harus berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengelola limbah produknya hingga di tingkat konsumen.Direktur Eksekutif The Indonesia Solid Waste Association

JAKARTA: Kalangan produsen, distributor dan pengecer di Jakarta sudah saatnya harus berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengelola limbah produknya hingga di tingkat konsumen.Direktur Eksekutif The Indonesia Solid Waste Association Sri Bebassari mengatakan selama ini produsen merasa sudah mengelola limbah secara baik di lingkungan industri atau cleaner homes dan belum banyak menyentuh limbah dari produknya setelah dikonsumsi.“Untuk itu kami bersama Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta mensosialisasikan program extended produce responsibility yaitu pengelolaan limbah mulai dari industri, distributor dan riteler produknya hingga ke tangan konsumen,” katanya di Jakarta hari ini.Dia mengatakan extended produce responsibility (EPR) merupakan kelanjutan dari cleaner homes yaitu pengelolaan limbah yang telah dilaksanakan di dalam lingkungan industri atau gedung sesuai standar yang berlaku.Namun, lanjutnya, dengan sistem pengelolaan sampah yang baik mulai dari industri, distributor dan retaler produknya hingga ke tangan konsumen maka limbah dari produk yang sudah dikonsumsi dapat tertangani secara baik.Menurut Bebassari respon dari kalangan industri, distributor dan riteler cukup baik terhadap program EPR, terutama para pengusaha ritel yang sebagian sudah mengganti kantong plastik belanjanya dengan plastik degradable yang mudah terurai.“Kepada pengusaha yang sudah menggunakan plastik kantong belanja mudah, yaitu tidak harus menunggu ratusan tahun untuk menjadi terurai, sudah diberikan penghargaan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI,” katanya.  Produk kantong dan kemasan plastik degradable dengan kode SF5008E itu dapat hancur menjadi serpihan di tanah dan dapat diurai oleh mikroba dan tidak harus menunggu ratusan tahun seperti jensi plastik yang banyak beredar di pasaran.Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan sebelum Pemprov DKI Jakarta mewajibkan penggunaan plastik yang aman lingkungan itu anggotanya sudah menggunakan plastik tersebut."Menang harga plastik itu selisih 2%-3%, tetapi dibandingkan dengan kebersamaan untuk go green maka nilai yang dikeluarkan secara bersama-sama itu tidak artinya," katanya.(api)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper