JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin tempat pengolahan sampah terpadu TPST Bantargebang Bekasi Jawa Barat tidak mencemari lingkungan sekitar karena dilengkapi instalasi pengolahan air sampah yang memadai.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan tidak benar limbah cair yang berasal dari TPST Bantar Gebang mencemari sungai-sungai di wilayah Bekasi yang berdekatan dengan tempat pengolahan sampah, terutama Kali Jambe.
Tidaklah benar, limbah cair dari pengolaha sampah di TPST Bantargebang mengotori lingkungan dan mencemari air-air sungai di sekitar kawasan Bekasi, karena ada 4 unit instalasi pengolahan air sampah (IPAS) yang mengolahnya menjadi air yang baik.
"Dengan ada 4 unit instalasi pengolahan air sampah, maka air limbah cair dari sampah tersebut sudah diolah sehingga yang dialirkan keluar kondisi yang sangat baik," katanya pada acara paparan bersama Asisten bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekdaprov DKI Jakarta hari ini.
Dia mengatakan pengolahan air limbah sampah sudah dilaksanakan secara profesional dengan IPAS yang teknologinya relatif paling baik di Indonesia, tidak seperti banyak industri kecil yang ada di Bekasi.
Sebab, lanjutnya, pengolahan air lindi atau air sampah oleh 4 unit IPAS itu telah memenuhi baku mutu limbah cari bagi kegiatan industri berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.Kep-51/MENLH/10/1995 yang mengatur standar baku mutu air sampah di Indonesia.
Menurut Eko TPST Bantargebang selain mengolah air sampah atau air lindi itu juga melakukan pengolahan gas methane sampah menjadi listrik dan sekaligus mereduksi dampak gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
TPST Bantaragebang denan lahan seluas 110,8 hektar dan akan ditambah lagi 10,5 hektar dalam melaksanakan kegiatannya pengolahan sampah terbukti mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mencapai 800.000 ton per tahun.
Dia juga menambahkan dalam pengolahan sampah dari Jakarta, pihak pengelola TPST Bantargebang melakukan kegiatan pemilahan dan daur ulang sampah serta pengomposan dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 300 ton per hari. (sut)