Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Aetra Tangerang akan mengenakan tarif air bersih siap minum berkapasitas 900 liter perdetik kepada pelanggan mulai 15 November setelah dimulainya proses uji coba secara gratis di 700 Sambungan Rumah pada Oktober ini.
 
Tarif yang dikenakan untuk air minum tersebut rata-rata Rp4.400 per meter3 atau Rp4,4 perliter untuk rumah tangga. Sedangkan industri Rp13.000 per meter3 atau Rp13,2 per liter.
 
Direktur Utama PT Aetra Tangerang Abdulbar Mansoer mengatakan pada tahap pertama ini pihaknya masih mengejar pemasangan meteran di beberapa rumah terutama di kecamatan Pasar Kemis dan Sepatan.
 
Pemasangan tersebut dilakukan secara manual dengan kecepatan 100 meteran rumah perhari sehingga pada akhir tahun bisa terpasang pada 7.000 sambungan rumah. Sebab, pipa sambungan tidak dapat dipasang bila belum ada meteran.
 
"Saat ini 700 sambungan rumah masih mendapatkan air secara gratis, sampai 15 November baru dihitung (tarifnya). Target akhir tahun bisa terpasang untuk 7.000 pelanggan," ujarnya kepada Bisnis hari ini.
 
Pada tahap pertama kapasitas air yang dialirkan sebesar 350 liter perdetik dari kapasitas penuh 900 liter per detik. Dimana hingga Agustus 2012, Aetra menargetkan mampu menyediakan air untuk 22.000 sambungan rumah dan 100 industri. 
 
Tahap kedua dilanjutkan pada Agustus 2012 hingga Agustus 2013 di kecamatan Cikupa dan Balaraja dengan kapasitas 275 liter perdetik yang akan mengaliri 22.000 sambungan rumah. 
 
Sementara itu sisanya sekitar 275 liter per detik akan dialirkan untuk 28.000 sambungan di kecamatan Jayanti hingga 2014. "Setelah itu maintanace selama 25 tahun."
 
Sebelumnya, Kepala BPPSPAM Rachmat Karnadi mengatakan dalam pengelolaan air minum, Aetra mendapat konsesi selama 25 tahun dengan pola BOT (build, operate, and transfer). Setelah masa konsesi selesai, semua fasilitas produksi akan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.
 
"Dengan rampungnya proyek air minum di Tangerang ini, nantinya akan menjadi contoh untuk pembangunan proyek air minum didaerah lainnya," katanya.(sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper