JAKARTA: Pengangguran terbuka di Jakarta pada periode Februari-Agustus 2011 mencapai 10,80% dari jumlah angkatan kerja 5,14 juta orang, turun tipis sekitar 0,03 persen dari prosentase yang tercatat pada Februari 2011 sekitar 10,83%.Kepala BPS DKI Jakarta Agus Suherman mengatakan penurunan tipis tingkat penggangguran terbuka (TPT) itu karena jumlah angkatan kerja atau orang menncari kerja di Ibu Kota pada Agustus 2011 bertambah 134.000 orang menjadi 5,14 juta orang.“Jika jumlah pencari kerja tidak bertambah, maka tingkat pengangguran terbuka akan turun cukup tajam. Tetapi, kenyataannya setiap tahun jumlah pencari kerja dan angkatan kerja selalu bertambah, karena ada lulusan dari sekolah menengah atas dan perguruan tinggi,” katanya di Jakarta hari ini.Dia mengatakan penurunan tipis TPT disebabkan adanya jumlah penduduk yang bekerja di DKI Jakarta pada Agustus 2011 mencapai 4,59 juta orang atau mengalami penambahan 121.300 orang bila dibandingkan dengan pada Februari 2011 sebanyak 4,47 juta orang.Adapun dari 4,59 juta orang yang bekerja di Jakarta, lanjutnya, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh atau karyawan mencapai 2,98 juta orang atau 64,91%, diikuti usaha sendiri 798.090 orang atau 17,39%.Menurutnya, data tersebut menjelaskan Pemprov DKI berhasil membuka lapangan kerja seluas-luasnya, sehingga jumlah penduduk yang bekerja bertambah, meski jumlah angkatan kerjanya tidak meningkat.Agus mengatakan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, terutama yang terserap ke sektor perdagagan, rumah makan dan jasa akomodasi serta beberapa sektor lainnya seperti sektor industri pengolahan dan jasa.Sektor perdaganganTercatat pada periode Februari-Agustus 2011, ada penambahan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi, yang menyerap paling banyak tenaga kerja dari sektor lain mencapai 126.980 orang.Sektor yang menempati urutan kedua dalam penyerapan tenaga kerja, lanjutnya, meliputi sektor industri pengolahan bertambah 61.640 orang, sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan bertambah 38.400 orang.“Sementara sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan dan sektor-sektor lainnya di Jakarta mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.Dia mengungkapkan TPT paling tinggi di wilayah Kepulauan Seribu mencapai 11,38%, disusul Jakarta Pusat 11,21%, Jakarta Utara 10,98%, Jakarta Timur 10,95%, Jakarta Barat 10,72% dan terendah Jakarta Selatan 10,36%.Menurutnya, TPT merupakan indikator persentase angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha, maupun mereka yang tergolong angkatan kerja namun tidak terserap dalam pasar kerja.Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Deded Sukandar menyatakan tekadnya untuk terus menurunkan tingkat pengangguran dengan program transmigrasi, magang di Jepang dan kegiatan job fair yang rutin setiap diselenggarakan.Upaya tersebut dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya agar jumlahnya dapat berimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja yang selalu meningkatn setiap tahunnya.“Tidak hanya lapangan kerja formal, kami juga menyediakan lapangan kerja informal, bahkan mendukung pembukaan usaha mandiri,” jelasnya. (Bsi)
Pengangguran terbuka di Jakarta 10,80%
JAKARTA: Pengangguran terbuka di Jakarta pada periode Februari-Agustus 2011 mencapai 10,80% dari jumlah angkatan kerja 5,14 juta orang, turun tipis sekitar 0,03 persen dari prosentase yang tercatat pada Februari 2011 sekitar 10,83%.Kepala BPS DKI Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sekretariat Redaksi
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 hari yang lalu
Dapat Dukungan dari Anies, Pramono Yakin Golput Menurun
1 hari yang lalu