Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal tahun depan, Jakarta terancam banjir

JAKARTA: Potensi banjir besar akan terjadi di wilayah Jakarta pada awal tahun depan akibat curah hujan diperkirakan cukup tinggi, tidak tertampung oleh 13 sungai yang melintas di Ibu Kota cenderung menyempit dan mengalami pendangkalan.Kepala Pusat Data

JAKARTA: Potensi banjir besar akan terjadi di wilayah Jakarta pada awal tahun depan akibat curah hujan diperkirakan cukup tinggi, tidak tertampung oleh 13 sungai yang melintas di Ibu Kota cenderung menyempit dan mengalami pendangkalan.Kepala Pusat Data Infomrasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kemampuan 13 sungai dalam menggelontorkan banjir hanya 17%-80% karena mengalami pendangkalan sehingga berpotensi terulang siklus banjir besar 5 tahunan pada 202 dan 2007.“Selain kemampuan sungai dalam ngatasi banjir hanya 17%-80% itu aliran permukaan dari bagian tengah dan hulu sungai yang masuk Jakarta juga mengalami peningkatan sekitar 50% dalam 30 tahun terakhir,” katanya di Jakarta hari ini.Dia mengatakan kemampuan sungai menekan ancaman banjir hanya 17%-80% itu antara lain sungai Ciliwung di Kalibata hingga Bukit Duri hanya memiliki kemampuan mengatasi banjir 17% karena pendangkalan dan penyempitan.Selain itu, lanjutnya, sungai Krukut kemampuannya tinggal 37% dan sungai Pesanggarahan 21% karena hal yang sama sehingga berpotensi menimbulkan luapan banjir di sekitarnya.Menurutnya, dalam rangka mengantisipasi banjir pada 2011/2012, BNPB dan Pemprov DKI siap memobilisasi 26.553 orang, menyiapkan 310 perahu, 283 motor tempel, 136 truk, 437 mobil pompa air, serta beras 93 ton, mie instan 2.000 dus dan obat-obatan 50 paket.    Sutopo mengatakan perkembangan kondisi geografis wilayah Jakarta sekarang berpotensi untuk terjadi banjir, antatra lain karena sebagian wilayahnya mencapai 40% berada di bawah permukaan air laut.Selanjutnya, banyak draindase kota yang tidak berfungsi baik, daerah tangkapan air rusak akibat 90,33% dari luas wilayahnya menjadi kawasan terbangun,  terdapat 62 titik rawan banjir, serta terdapat penyempitan alur sungai karena banyak hunian di daerah bantara sungai.  “Karena itu untuk mengatasi banjir secara total di Ibu Kota cukup sulit dilakukan. Namun demikian, bukan berarti pemerintah tidak melakukan penanganan, karena hal itu telah dilakukan sejak 1960 dan masalah banjir tetap ada,” ujarnya.Sutopo menegaskan penangan masalah banjir yang sangat komplek di Jakarta, memerlukan kerja sama yang melibatkan pihak pemerintah, kalangan dunia usaha dan masyarakat, termasuk di hulu sungai yang melintasi Ibu Kota.Menurutnya, berdasarkan prakiraaan Bandan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementrian Pekerjaan Umum terdapat 11 provinsid memiliki potensi tinggi terjadi banjir hingga Januari 2012, termasuk DKI Jakarta.Ancaman banjir di 11 provinsi yaitu DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta itu dipicu musim penghujan disertai badai La Nina lemah hingga 2011.Sedangkan musim penghujan dapat terjadi hingga Agustus 2012 sehingga perlu diantisipasi secara optmimal baik terhadap ancaman banjir maupun tanah longsor di seluru wilayah Ibu Kota, khususnya 11 provinsi yang ditengerai paling rawan.“Untuk mengantisipasi banjir dan longsor di Inonesia, kami menyiapkan dana siap pakai sebesar Rp116 miliar. Khusus dengan Pemprov DKI, kami sudah melakukan koordinasi dan gelar kesiapan mengantisipasi banjir pada Januari 2012," ujarnya.(faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper