Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi jadi tolok ukur prospek ekonomi DKI Jakarta

 

 

JAKARTA: Pencapaian tingkat inflasi di Jakarta sebesar 3,97% pada 2011 dapat menjadi jalan mulus bagi Pemerintah Provinsi DKI untuk mempertahankan kinerja ekonomi tetap dalam situasi yang kondusif pada tahun ini.
 
Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Agus Suherman mengatakan pencapaian laju inflasi di bawah prediksi sebesar 5,5%-6% merupakan indikasi keberhasilan pemprov dalam menciptakan situasi ekonomi yang kondusif pada tahun lalu.
 
"Pencapaian laju inflasi 3,97% pada 2011 dapat dipertahankan hingga tahun ini, jika Pemprov DKI dan permerintah pusat dapat menjamin stok dan distribusi barang dijamin aman," katanya hari ini.
 
Dia mengatakan situasi ekonomi dengan tingkat inflasi yang stabil di Ibu Kota dapat dipertahanan pada angka yang stabil selama persediaan dan distribusi barang kebutuhan pokok terjamin aman dan lancar.
 
Dia berharap persediaan dan distribusi barang tidak terhambat oleh bencana banjir akibat curah hujan tinggi atau marak aktifitas demo masa terkait situasi politik menjelang dan sesudah pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta.
 
Agus menjelaskan pencapaian laju inflasi 3,97% pada tahun lalu merupakan komulasi tingkat inflasi dari bulan ke bulan dan pada Desember 2011 mencapai 0,49% yang dipicu penaikan harga sejumlah barang utama.
 
Adapun kenaikan inflasi kelompok bahan makanan pada Desember 2011 dibandingkan dengan bulan sebelumnya untuk bahan makanan naik 1,94% menjadi 154,83%, serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 1,15% menjadi 141,52%.
 
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar  naik 0,16% menjadi 122,7%, kesehatan naik tipis 0,25% menjadi 117,97%, serta pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01% menjadi 116,41%.
 
Menurutnya, terdapat 2 dari 7 komponen yang laju inflasi sangat rendah yaitu kelompok sandang turun -0,77% dari 137,18% menjadi 136,12% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turun -0,06% dari 108,68% menjadi 108,62%. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler