JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin jalan tol Prof Sedyatmo Jakarta Utara menuju Bandara Soekarno-Hatta aman dari banjir seperti yang terjadi pada musin penghujan 2007, menyusul difungsikannya pompa air Tunjungan di ruas jalan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pompa air Tanjungan terletak di sisi utara jalan tol akses bandara internasional di Tangerang Banten tersebut dilengkapi 3 unit pompa ulir atau screw yang dapat menyedot air hingga 12 m3 per detik .
"Saya melakukan investigasi sarana dan prasarana pengendalian banjir di Jakarta, khususnya kesiapan pompa-pompa air, termasuk pompa air Tanjungan yang berfungsi sebagai salah satu pengendali banjir di sepanjang jalan tol bandara," kata orang nomor satu di Jakarta yang akrab dipanggil Foke tersebut.
Menurutnya, pompa air Tanjungan di jalan tol Prof Sedyatmo dan pompa Sunter Timur 1 Kodamar Jakarta Utara siap beroperasi untuk mengendalikan banjir sehingga diharapkan tidak lagi terjadi seperi pada 2007.
Kapasitas pompa air Tanjungan dapat menyedot air 12 m3 per detik atau mampu mengendalikan air seluas sekitar 385 hektare. Dengan kapasitas tersebut, lanjutnya, pompa mampu mengeringkan jalan tol akses bandara dari ancaman banjir.
Fauzi mengatakan akses jalan tol Bandara Soekarno-Hatta sempat terputus karena tergenang banjir cukup dalam, akibat hujan lebat dengan curah sangat tinggi, sehingga kendaraan bermotor tidak bisa melintasi ruas jalan tersebut.
Agar peristiwa banjir itu tidak terulang, lanjutnya, maka Pemprov DKI menyiapkan sejumlah pompa air di sisi jalan tol, termasuk memperbesar kapasitas pompa Tanjungan, disamping membangun jalan tol baru yang lebih tinggi dari jalan eksisting.
Selaini tu, tambahnya, Pemprov DKI bekerja sama dengan PT Jasa Marga juga membangun long storage atau penampungan air hujan di sepanjang sisi utara jalan tol bandara, sehingga dapat mencegah air hujan mengalir masuk ke jalan tol.
Foke mengatakan pompa Sunter 1 Timur Kodamar di Jakarta Utara dibangun pada 1996 itu sekarang memiliki 3 unit pompa dengan tipe axial pump yang memiliki kapasitas daya sedot 1,3 m3 per detik per pompa sehingga total 3,9 m3 per detik.
Kapasitas tangkapan pompa tersebut sekitar 200 hektar untuk kawasan Kepala Gading bagian barat kemudian disedot masuk waduk Sunter yang memiliki luas 8 hektar, kemudian dibuang ke laut.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo menjelaskan seluruh sarana dan prasarana pengendalian banjir, khususnya semua rumah pompa yang tersebar di seluruh wilayah Ibu Kota siap siaga selama 24 jam untuk mengendalikan banjir.
"Setiap kali hujan datang dengan intensitas yang tinggi, pompa-pompa air sudah siap menyedot air dari jalan-jalan ke kali dan dibuang ke laut. Sehingga tidak terjadi genangan air atau banjir," katanya. (sut)