Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDRB DKI: Naik 12,5% Menjadi Rp100,98 Juta Per Kapita

 

 

JAKARTA: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita di Ibu Kota atas dasar harga berlaku pada 2011 mencapai Rp100,98 juta, atau meningkat 12,5% dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp89,73 juta rupiah.Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Agus Suherman mengungkapkan atas dasar harga konstan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita pada 2011, meningkat 5,4% yaitu  dari Rp41,18 juta pada 2010 menjadi Rp43,4 juta pada 2011.“Adapun PDRB per kapita atas dasar harga konstan itu sesungguhnya menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil,” katanya, Senin 6 Februari 2012.Menurut dia, PDRB atas dasar harga berlaku DKI Jakarta pada 2011 sebesar Rp982,5 triliun, sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp862,1 triliun atau terjadi peningkatan sebesar Rp120,5 triliun.Peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku, lanjutnya, ditopang oleh tiga sektor utama yaitu keuangan, real estat, jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel, restoran, serta sektor industri pengolahan terhadap total perekonomian DKI Jakarta mencapai sekitar 64% pada 2011.Agus menjelaskan berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku pada 2011, sektor ekonomi yang menghasilkan nilai tambah bruto produk barang dan jasa terbesar adalah sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan sebesar Rp270,9 triliun.Selanjutnya disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran mencapai Rp204,4 triliun, dan sektor industri pengolahan sebesar Rp153,5 triliun.Menurut dia, PDRB Jakarta berasal dari sektor tersier meliputi perdagangan, keuangan, jasa, dan pengangkutan mencapai 71,3%, disusul sektor sekunder yakni industri pengolahan, konstruksi, listrik, gas dan air bersih 28,1% serta sektor primer yaitu pertanian dan pertambangan 0,6%.

Sementara itu, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta Dody Rudyanto menjelaskan nilai nominal PDRB pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan IV/2011 mencapai Rp258,3 triliun atau meningkat Rp6,9 triliun dari triwulan sebelumnya.Peningkatan tersebut, lanjutnya, dipengaruhi oleh komponen konsumsi pemerintah yang naik sebesar Rp6,4 triliun dari sebesar Rp26,1 triliun pada triwulan III/2011 menjadi Rp32,5 triliun pada triwulan IV/2011.“Penyumbang peningkatan PDRB berikutnya adalah komponen ekspor dari Rp138,2 triliun pada triwulan III/2011 menjadi Rp143,3 triliun  pada triwulan IV/2011,” ujarnya.Dody mengatakan struktur PDRB menurut pengeluaran DKI Jakarta pada triwulan IV/2011 meliputi komponen konsumsi rumah tangga 57%, dikuti ekspor 55,5%, pembentukan modal tetap bruto dan perubahan stok 38,1% serta pengeluaran konsumsi pemerintah 12,6 persen.“Sedangkan dilihat secara komponen, laju pertumbuhan terbesar pada komponen pemerintah mencapai 28,9% dibanding triwulan III/2011. Tingginya realisasi penyerapan anggaran pada triwulan IV/2011 berasal dari usaha pemerintah dalam meningkatkan penyerapan anggaran dalam 3 triwulan terakhir masih sangat rendah,” ujarnya.Menurut dia, pertumbuhan terbesar kedua dicapai komponen ekspor 1,7%, mengingat ekspor pada triwulan IV/2011 mengalami perlambatan akibat krisis yang melanda Eropa dan akibat penurunan harga komoditas.Selanjutnya komponen konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 1,4% mengalami pertumbuhan terkecil dibandingkan triwulan III/2011 yang tumbuh 2,3%. Perlambatan pertumbuhan itu, lanjutnya, karena pada triwulan III/2011 terdapat momentum bulan puasa dan hari raya Lebaran.(bas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper