BISNIS.COM, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hinga kini belum melakukan penggantian direksi PT MRT Jakarta setelah Direktur Utama Tribudi Rahardjo serta Direktur Perencanaan, Operasi dan Pemeliharaan Rachmadi, dicopot.
Menurut Jokowi, saat ini Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) belum dilaksanakan sehingga arah penentuan pucuk pimpinan PT Mass Rapid Transit (MRT) belum bisa ditentukan.
Jokowi mengatakan pada 19 februari 2013 masa berlaku Dirut dan Direksi di PT.MRT Jakarta telah habis.
“Soal MRT masa bertahun-tahun tidak ada progresnya untuk itu saya ganti karena merupakan hak saya untuk meneruskan termasuk menggantinya,” ujar Jokowi saat blusukan di Pluit, Senin (18/3/2013).
Pencopotan ini karena kinerja direksi dianggap lamban dalam pengembangan berbagai proyek MRT Jakarta.
Apalagi waktu lima bulan yang telah diberikan sebelumnya kepada direksi PT MRT Jakarta, untuk menyelesaikan sejumlah kendala dan persoalan pada rencana pembangunan MRT tak kunjung memperlihatkan progres lebih bagus.
Maka dari itu perlu dicari pengganti yang bisa bekerja lebih cepat.
"Saya sudah menunggu lima bulan. Hasilnya begini masih menunggu perkembangan tanpa hasil," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta pekan lalu.
Sebelumnya Direksi perusahaan yang belum mengoperasikan produk usahanya itu telah ditinggalkan oleh salah seorang direksi, Wishnu Subagio Jusuf karena mengundurkan diri pada Oktober 2012. Ketika itu Wishnu menjabat Direktur Konstruksi.(33/yop)