BISNIS.COM, JAKARTA--Deputy Gubernur DKI Jakarta bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi, Sutanto Suhodo menjelaskan direksi lama yakni Tribudi Rahardjo dan Rachmadi masih bisa aktif dalam PT.MRT Jakarta.
Menurutnya saat ini mereka masih bergabung dalam PT.MRT Jakarta hanya saja tidak dalam jabatan yang lama.
Sutanto menjelaskan terkait RUPS saat ini belum ada undangan khusus terkait pelaksanaan RUPS.
Hanya saja Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham terbesar dari PT.Jakarta Monorel bisa saja menjalankan RUPS secepatnya.
“Pemprov DKI memiliki saham terbesar jadi RUPS tergantung dari undangan. Untuk mempercepat kisruh ini sebaiknya RUPS bisa cepat dijalankan agar transportasi mrt bisa secepatnya berjalan,” ujar Sutanto, Senin (18/3/2013).
Lebih jauh Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini mengungkapkan, sebetulnya saat ini persoalan mendasar di MRT Jakarta adalah tentang kelanjutan program pembangunan angkutan massal itu sendiri.
Rancangan pembangunan itu telah dilakukan sejak lama. Bahkan memakan waktu, pikiran, dan biaya tidak sedikit. Bila itu tidak dilanjutkan akan sangat disayangkan sekali.
"Namun semua itu tergantung dari Pemprov DKI Jakarta sebagai pengambil kebijakan atas nasib MRT Jakarta," ujar Ellen Tangkudung.
Disebutkan beberapa persoalan PT MRT Jakarta di antaranya, belum diumumkannya pemenang tender proyek, penuntasan pembebasan lahan di sekitar Fatmawati.
Bahkan sebagian warga masih saja menolak pembangunan MRT di kawasan itu secara layang. Karena mereka (masyarakat) mengharapkan pembangunan MRT secara subway.(33/yop)