Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAS RUMAH KACA: Nyepi Turunkan Emisi GRK Jadi 375 PPM

BISNIS.COM,JAKARTA: Aktivitas manusia ternyata berdampak terhadap kenaikan dan penurunan konsentarasi emisi gas rumah kaca (GRK).Seperti yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang mengukur penurunan emisi GRK, sebelum,

BISNIS.COM,JAKARTA: Aktivitas manusia ternyata berdampak terhadap kenaikan dan penurunan konsentarasi emisi gas rumah kaca (GRK).

Seperti yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang mengukur penurunan emisi GRK, sebelum, sesaat, dan sesudah Hari Raya Nyepi 2013 di Pulau Bali.

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa persentase penurunan tingkat konsentrasi GRK saat Hari Raya Nyepi, adalah sebesar 33% dari kondisi normalnya. Dimana rata-rata konsentrasi GRK pada kondisi normal sebesar 427 ppm, menurun jadi 375 ppm.

"Itu berarti bahwa Hari Raya Nyepi sangat efektif dalam menurunkan konsentrasi GRK di atmosfer," kata Sri Woro B. Harijono, Kepala BMKG di Jakarta, Kamis (11/4).

Dia menjelaskan kondisi normal adalah kondisi atmosfer dengan adanya aktivitas manusia.

"Hasilnya adalah tingkat emisi GRK di atmosfer, sangat tergantung pada besaran konsentrasi GRK yang masuk ke udara bebas," ujarnya menjelaskan analisa penurunan emisi GRK pada Hari Raya Nyepi di Bali.

Menurut dia, Hari Raya Nyepi di Pulau Bali merupakan kondisi ideal dalam pengukuran besaran emisi antropogenik, karena seluruh pulau berhenti aktivitasnya dalam sehari, dan pulau ini terisolasi dari luar.

"Inilah pengukuran nyata besaran emisi antropogenik tanpa model, formula, dan asumsi. Hasil ini merupakan pembuktian terukur pertama di dunia, bahwa aktivitas manusia meningkatkan emisi GRK," ungkapnya.

Jadi, lanjutnya, semakin besar konsentrasi yang terlepas, maka dengan kondisi lingkungan yang serupa, akan semakin besar pula tingkat emisi yang terjadi, dan begitu sebaliknya.
 
Dia menuturkan kenaikan konsentrasi GRK dari aktivitas manusia (antropogenik), sangat berperan di dalam mempengaruhi pemanasan global.

"Namun, hingga saat ini belum ada pengukuran kuantitatif langsung yang dapat membuktikan pernyataan tersebut," ujar Woro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Rahmayulis Saleh
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper