Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR TANAH ABANG: Kenapa Semrawut? Ini Alasannya

BISNIS.COM, JAKARTA—Kemacetan lalu lintas di areal pasar salah satunya disebabkan adanya Pedagang Kaki Lima (PKL), parkir liar dan kendaraan ngetem. Pemprov DKI menata jalan sejumlah pasar, namun yang dirasa paling sulit adalah pasar Tanah Abang.

BISNIS.COM, JAKARTA—Kemacetan lalu lintas di areal pasar salah satunya disebabkan adanya Pedagang Kaki Lima (PKL), parkir liar dan kendaraan ngetem. Pemprov DKI menata jalan sejumlah pasar, namun yang dirasa paling sulit adalah pasar Tanah Abang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan pengelola pasar Tanah Abang belum kooperatif karena belum menyediakan lahan parkir. Penataan agar sukses perlu management estate dari hulu dan hilir.

Hulunya pengelola pasar, sedangkan hilirnya petugas aparat membersihkan pedagang, PKL dan kendaraan ngetem.

“Tanah Abang ini pengelolanya belum koperatif. Saya minta lahan parkir dia belum menyediakan itu. Perlu hilir dan hulu, push and pull sama management estate. Jadi ngga model kita bersihkan jalan hilirnya doing, hulunya itu harus dibenerin,” katanya.

Pemprov juga meminta pengelola pasar dalam hal ini PD Pasar Jaya untuk menyediakan lahan untuk PKL belum dilasanakan.

Dalam hal ini, Wakil Gubernur DKI Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama mengambil langkah tegas memberi tenggat seminggu kepada pengelola pasar untuk menata. Kalau tidak ada perubahan akan ditindak tegas.

Kapasitas di tanah abang kata Pristono, masih cukup kalau dikelola dengan baik karena di Tanah Abang ada kios namun punya lima cabang di jalanan. Itu bisa ditarik, jadi ada tindakan-tindakan administrasi.

”Itu yang bisa melakukan ya si pengelola, bedanya pengelola pasar minggu sama Tanah Abang itu. Tanah abang belum 100% menjalankan tugas-tugasnya,” katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper