Bisnis.com, JAKARTA--Belasan sopir mikrolet berunjuk rasa kantor DPRD DKI menuntut penetapan tarif angkutan umum sebagai penyesuaian setelah penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Mereka membawa pengeras besar di atas pikap sebagai media menyuarakan aspirasinya di pinggir Jalan Kebon Sirih. "Kami minta secepatnya naikin tarif karena penumpang seenaknya bayar," ujar Slamet, sopir mikrolet jalur 12 Senen-Kota, Senin (8/7/2013).
Tidak jelasnya tarif angkutan umum membuat pendapatan mereka anjlok, Slamet semula bisa membawa uang ke rumah Rp80.000 per hari anjlok menjadi Rp30.000 per hari karena habis untuk biaya bensin.
Pengalaman hal yang sama juga dialami Santi, menjadi sasaran razia Dinas Perhubungan karena ada penumpang bayar Rp5.000 dadi Kota-Senen. "Saat penumpang turun ditanya bayar berapa, kebetulan waktu itu bayar Rp5000 mobilnya langsung diminta dikandangkan," katanya.
Nazarudin juga punya cerita dalam sehari bisa mengumpulkan uang Rp400.000 sekaligus setoran dan terima bersih Rp150.000. Setelah harga bensin naik, pendapatannya tetap tetapi potongannya besar mencapai Rp80.000 sehingga cuma bawa uang Rp70.000.
Pendapatan Anjlok, Sopir Angkot Desak DPRD DKI Tetapkan Tarif Angkutan
Bisnis.com, JAKARTA--Belasan sopir mikrolet berunjuk rasa kantor DPRD DKI menuntut penetapan tarif angkutan umum sebagai penyesuaian setelah penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Mereka membawa pengeras besar di atas pikap sebagai media menyuarakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
5 jam yang lalu