Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Ulama Nasihati Warga Soal Sampah

Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo minta para ulama membantu menyukseskan berbagai program Pemprov DKI Jakarta.Terlebih peran ulama dianggap mampu mengajak masyarakat untuk dapat lebih mempunyai rasa memiliki terhadap kotanya.Pria

Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo minta para ulama membantu menyukseskan berbagai program Pemprov DKI Jakarta.

Terlebih peran ulama dianggap mampu mengajak masyarakat untuk dapat lebih mempunyai rasa memiliki terhadap kotanya.

Pria yang akrab disapa Jokowi ini lebih menekankan agar para ulama mengajak warga Jakarta tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai.

Mengingat sampah di kali bisa mengakibatkan banjir. Setiap harinya sebanyak 2.000 ton sampah diangkut dari sungai.

"Setelah dihitung sampah di sungai mencapai 2.000 ton per hari dari total 6.000 ton sampah," kata Jokowi saat buka puasa bersama ulama di Balaikota, seperti ditulis situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Para ulama diharapkan bisa menyelipkan imbauan saat khutbah kepada umat sehingga sedikit demi sedikit kebiasaan buruk masyarakat bisa dikurangi.

Jokowi mengingatkan tidak mungkin semua masalah di Jakarta dilimpahkan ke pemerintah.

"Peran ulama penting sekali sehingga masyarakat mengikuti ulama. Bisa dibayangkan sampah di kali ada almari, kasur, sofa, kulkas bekas, dibuang semua di kali. Tidak mungkin masalah ditimpahkan ke gubernur semua tapi juga para ulama berperan," ujarnya.

Selain sampah, masalah taman juga perlu pendekatan kepada masyarakat sebab sering kali taman yang dibuat untuk ruang interaksi justru digunakan berdagang oleh pedagang kaki lima (PKL).

Bahkan, banyak tanaman hilang diambil oleh masyarakat. "Saya perintahkan untuk tanam tanaman jangan yang murah, tetapi agak mahal. Namun ternyata baru tiga hari sudah tidak ada. Ini hanya membiasakan kalau terus menerus dilakukan kampanye, akan baik," ucapnya.

Masalah lainnya yang disampaikan yakni mengenai perilaku coret-coret tembok yang terus saja terulang.

Padahal selama 6 bulan terakhir pihaknya telah berusaha untuk mengecatnya tetapi dalam 3 hari sudah kembali kotor dengan coretan.

"Kita juga sudah sampaikan ke dinas dan sekolah, agar anak-anak diimbau tidak coret-coret. Kalau semua mengajarkan kebaikan pada kota ini, bisa menjadi lebih baik lagi," kata Jokowi. (ra)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper