Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama tidak akan melarang masyarakat kelas menengah yang selama ini menjadi penghuni rusun Marunda Jakarta tetap tinggal di rusun tersebut.
Pemprov juga enggan mengusir begitu saja penghuni kelas menengah yang bahkan sudah memiliki mobil mewah seharga ratusan juta itu karena pihaknya bisa dituding tidak manusiawi. Namun penghuni baru yang sudah mampu tidak bisa menempati rusun.
"Makanya, [penghuni] baru yang tidak bisa, nanti pelan-pelan yang lama yang nyewa ini kita buat pemutihan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Untuk mengatasi keberadaan mobil tersebut, jelasnya, nanti kawasan di bawah rusun ditetapkan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pertokoan.
Sementara itu, parkir akan dibuat per jam sehingga penghuni yang tinggal di rusun Marunda akan mempertimbangkan punya mobil. "Punya mobil di rusun, dikenain per jam pusing dia, akhirnya out dia," tegas Ahok.
Saat ini, rusun Marunda Jakarta dihuni banyak mobil kelas menengah seharga ratusan juta.
Keberadaan mobil seperti Daihatsu Terios, Nissan Grand Livina, Honda Freed, sedan Honda Civic dan lainnya menimbulkan kesenjangan dengan penghuni rusun yang kurang mampu.
Ahok menilai penghuni sekaligus pemilik mobil ini berada di blok yang sudah lama ditempati. "Blok-blok lama itu yang terjadi [parkir mobil], solusinya jelas, yang lama kita tidak mau ganggu dulu," kata Ahok.
Seperti diketahui keberadaan rusun diperuntukkan bagi masyarakat kelas bawah, bukan kalangan masyarakat mampu bahkan punya mobil. Pemprov menilai kemungkinan ada pihak yang menyewakan kepada masyarakat mampu.