Bisnis.com, JAKARTA - Program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi kejutan kepada masyarakat tingkat bawah yang bisa merasakan langsung. Terutama program kegiatan yang erat kaitannya dengan penggusuran atau relokasi warga ataupun tempat usaha.
Setelah diterjang banjir besar Januari lalu, Pemprov merelokasi ratusan warga sekitar Waduk Pluit dan Muara Baru ke Rusunawa Marunda. Ketika ditawarkan kepada warga, banyak yang enggan pindah meskipun ditawari perabotan fully furnished.
Setelah ada yang mau pindah beberapa orang, ternyata mendapat televisi, kulkas, kompor, kasur komplit dengan pakaian. Melihat kondisi itu banyak warga yang sebelumnya nolak kemudian berebut jatah yang disediakan.
Hal yang sama juga terjadi baru baru ini saat penataan kawasan pasar tradisional dalam rangka memperlancar arus lalu lintas. Pasar Minggu menjadi kawasan pertama ditata oleh Pemprov, dan berhasil karena PKL bersedia relokasi di tempat yang disediakan Pemprov.
Selanjutnya penataan pasar Tanah Abang. Sedikitnya 900 PKL pindah ke gedung Blok G Tanah Abang dengan fasilitas yang sangat memanjakan. Yakni gratis sewa kios enam bulan, dipromosikan pemprov, diberi fasilitas modal koperasi, dan kawasan itu dipoles layaknya pusat perbelanjaan modern.
Kondisi itu ternyata membuat pedagang Pasar Minggu iri karena fasilitas relokasinya tidak semenarik di Blok G Tanah Abang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama kerepotan dengan permintaan warga seperti ini yang selalu iri dengan apa yang diperoleh orang lain.
"Iri-irian begini semua repot kita ini, selalu melihat rumput tetangga lebih hijau," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Persoalan di Blok G Tanah Abang pun tidak sesederhana itu. Ternyata pedagang lama yang sudah meninggalkan kiosnya lebih dari dua tahun minta kiosnya lagi seiring Blok G akan menjadi pusat perbelanjaan ramai.
Namun Pemprov tidak mengizinkan pedagang lama yang sudah lama tidak menempati dan tidak bayar kepada Pemprov. Ahok minta kiosnya untuk diikhlaskan saja karena rezeki masing-masing orang berbeda.
"Ya sudah ikhlaskan saja deh, itu rejeki orang masing-masing kan. Yang penting sekarang tidak pergi ke jalan raya lagi, kalau dia pergi lagi kita tangkap," ujar Ahok.