Bisnis.com, JAKARTA - Menjadi pejabat yang tegas, jujur dan berupaya membenahi yang buruk ke arah yang lebih baik menimbulkan resistensi. Guburnur DKI Joko Widodo, misalnya, pun demikian.
Terutama oleh pengusaha yang bisnisnya terancam akibat kebijakan gubernur. Jokowi mau disantet dengan membayar dukun santet terkenal. Tidak tanggung-tanggung, dukun itu akan dibayar Rp0,5 miliar.
“Kenapa saya mau di santet?” katanya di Jakarta, Selasa (2/10/2013). Namun, bukan Jokowi kalau akhirnya ngeper atas ancaman itu. Dengan kalimat familiarnya, dia enteng menjawab.” Saya engga mikirin…”
Selain terkait kebijakan Jokowi, isu itu kabarnya terkait dengan upaya menghambat Jokowi maju mencalonkan diri menjadi RI-1. Apalagi, keinginan PDI-P untuk mendorong Jokowi sebagai tokoh capres partai kepala banteng ini, kian mengkristal. Isyarat itu terlihat dalam beberapa kali pertemuan, Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kerap ‘berduaan’. Bahkan melalui bahasa verbal: Getaran Soekarno –Presiden RI pertama— ada pada Jokowi.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri megatakan:“Getaran Soekarno dirasakan Jokowi…” Orang pun semakin tergila-gila: Jokowi for President…” Teriak simpatisan PDI-P usai pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III PDI-P 2013 di Eco Park Convention, Ancol, Jakarta Utara (6/9/2013). Bahkan sejumlah DPD pun ngebet, tidak mau bersabar. Semua mencalonkan Jokowi.
“Dari rahim cinta kasih PDIP telah lahir deretan tokoh muda potensial…yang kalau dipimpin mereka, masa depan Indonesia akan lebih baik,” kata Megawati dan nama Jokowi disebutkan paling awal. “Merenung sejenak, nasibnya Bung Karno, saya rasakan Pak Jokowi, beliau, mendapatkan getaran itu," kata Megawati dalam Rakernas, di Ancol, Jakarta, Jumat (6/9/2013).