Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Indonesia, Mudah Termakan Iklan

Pidato kebudayaan yang disampaikan Karlina Supelli mendapat tepuk tangan meriah dari audiens di Gedung Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki Senin (11/11/2013) malam.

Bisnis.com, JAKARTA - Pidato kebudayaan yang disampaikan Karlina Supelli mendapat tepuk tangan meriah dari audiens di Gedung Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki Senin (11/11/2013) malam.

Khususnya ketika wanita lulusan S1 Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut melontarkan pidato tentang budaya baru masyarakat Indonesia yang sangat gampang termakan iklan dan menduduki pengguna internet sepuluh besar negara di dunia.

Kegemaran orang Indonesia berbelanja mengantarkan indeks kepercayaan konsumen menembus angka 124 atau paling tinggi dari 58 negara Asia Pasifik, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa dan Timur Tengah. Konsumerisme menurut Karlna seperti makhluk rakus yang tidak pernah kenyang.

Adapun dalam dunia kontemporer, salah satu kenikmatan terbesar berasal dari teknologi digital yang melahirkan dunia maya. "Kita boleh bangga mendengar bahwa Indonesia adalah salah satu dari sepuluh negara pengguna terbanyak internet," ujar Karlina yang disambut tawa hadirin.

Sayangnya pengguna internet ini mayoritas 95% untuk media sosial. Apalagi telah menjadi negara pengguna facebook nomor empat di dunia. Lebih menakjubkan lagi ciapan (twit) terbanyak ternyata berasal dari Jakarta dengan lontaran twit tertinggi di dunia 15 twit per detik.

Dari paparan di atas budaya baru telah lahir bersama teknologi digital diikuti budaya selalu terhubung (always online), budaya komenter (comment culture) dan kencerungan selalu berbagi (sharing). "Apa saja dibagi, penting tak penting, relevan tak relevan disebar."

Hasrat untuk berkomentar atau menyimak komentar orang lain menjadikan makhluk pauseable bida di jeda seperti tape recorder atau video recorder.

Budaya seperti inilah yang membuat dunia maya tercipta dengan mudah komunikasi antara satu kota dan kota yang lain. Namun secara materiil Indonesia krisis insinyur yang bisa membangun infrastruktur antar kota-kota yang begitu mudah dijangkau dunia maya secara terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper