Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka dies natalis Universitas Trisakti ke 48. Namun dia menolak untuk melakukan pidato di atas mimbar sejajar dengan guru besar kampus tersebut.
Mantan Wali Kota Surakarta itu memilih stand mix di bawah mimbar untuk memberikan orasi di hadapan akademisi dan para alumni kampus.
"Dari sini juga kelihatan, tempat duduknya gini (seperti bioskop)," katanya saat mengawali orasi di gedung Pasca Sarjana Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Trisakti, Jumat (29/11/2013).
Seperti biasa, Jokowi menyampaikan persoalan umum Jakarta terdiri kemacetan, banjir, kampung kumuh, dan keberhasilan menata waduk Pluit dan Ria Rio. Intinya Gubernur mengajak semua masyarakat, termasuk akademisi, terlibat dalam pembangunan manusia yang lebih baik.
"Saya rasa yang dibutuhkan sekarang pembangunan manusianya. Soalnya di semua kali dan waduk isinya sampah, jadi bagaimana cara masyarakat tidak buang sampah sembarangan, itu yang kita perlukan," ujarnya.
Keberhasilan relokasi ratusan warga sekitar waduk Pluit dan Ria Rio sebenarnya mudah dilakukan. Tapi pejabat Gubernur sebelumnya selama 30 tahun tidak disentuh.
"Saya nggak tahu kalau di Pluit itu ada waduk, di Ria Rio ada waduk karena isinya semua sampah. Sekarang sudah menjadi