Bisnis.com, JAKARTA - Kejadian tabrakan antara kereta api listrik dengan truk tangki BBM/LPG Pertamina, terjadi begitu tiba-tiba dan sontak membuat panik para penumpang yang berada di dalam gerbong kereta. Mereka saling berebutan untuk keluar dari kereta, menyelamatkan diri.
Fitri Sartina Dewi, reporter Bisnis Indonesia, salah satu penumpang selamat menceritakan bagaimana para penumpang di gerbong satu sempat tertahan selama kurang lebih 5 menit dan dikelilingi asap hitam tebal.
"Pintunya nggak kebuka-buka walau sudah digedor-gedor, kurang lebih 5 menit. Itu sudah penuh asap hitam. Untung ada warga yang pecahin kaca dari luar," katanya.
Fitri Sartina yang berada di gerbong satu atau gerbong perempuan menceritakan kejadian berlangsung setelah kurang lebih kereta berjalan 10 menit dari Stasiun Pondok Ranji. Kereta yang tiba-tiba terhenti setelah menabrak truk, membuat panik seluruh penumpang.
Setelah keluar dari gerbong dan dievakuasi ke sebuah masjid, ledakan keras terdengar dari gerbong pertama yang terguling. "Saya lihat ada beberapa korban luka terbakar".
Korban luka ringan kemudian dipindahkan ke rumah warga, sementara masjid digunakan untuk tempat evakuasi korban luka berat. Deliana yang urung melanjutkan perjalanan ke tempat kerja ini mengaku melihat ada sekitar 10 korban luka bakar yang dievakuasi.
Tabrakan antara KRL Commuter-line jurusan Serpong-Tanah Abang terjadi Senin (9/12) pukul 11.20 WIB di perlintasan kereta Pondok Betung. Ledakan dan kebakaran terjadi menyebabkan beberapa korban luka bakar.