Bisnis.com, JAKARTA – Rencana penghapusan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke tengah-tengah Jakarta ditentang oleh kalangan dunia industri.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan DKI merupakan tempat perputaran uang yang paling besar di Indonesia sehingga dengan mencabut subsidi BBM akan berpengaruh dengan kondisi perekonomian di Jakarta.
Dia menambahkan nantinya yang akan terkenda dampak dari pencabutan suplai subsidi BBM ke Jakarta yaitu perkembangan sektor usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK). “Pelaku UMKMK ini masih membutuhkan subsidi BBM,” tuturnya kepada Bisnis.
“Kurang tepat kalau mengurangi kemacetan dengan menghapuskan pasokan BBM subsidi dan masyarakat akan beralih ke transportasi massal yang kualitasnya masih jauh dari harapan warga Jakarta,” tegasnya.
Namun, kalangan dunia industri otomotif tidak mengkhawatirkan tentang rencana pemprov DKI yang ingin menghilangkan suplai BBM ke Jakarta.
Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Jongkie Sugiarto mengatakan tetap optimistis dengan pembelian kendaraan bermotor warga Jakarta.
Menurutnya, pendapatan warga yang meningkat maka dapat dipastikan banyak kendaraan baru yang yang dimiliki masyarakat Jakarta.
“Warga Jakarta mampu membeli kendaraan bermotor baru dan BBM non subsidi jadi tidak perlu khawatir dengan rencana Pemprov DKI yang ingin menghapuskan suplai BBM bersubsidi,” jelas Jongkie kepada Bisnis, Minggu (22/12).
Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan menghilangkan suplai BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi di Jakarta pada 2014.
Wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pencabutan suplai BBM bersubsidi ini merupakan langkah Pemprov DKI untuk mengatasi kemacetan dan menghadang mobil murah yang masuk di Jakarta.