Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bukan sekadar berduet dengan Raja Dangdut Rhoma Irama di acara Jakarta Night Festival pada malam tahun baru, Selasa (31/12/2013). Lebih dari itu, itulah ‘dule’ antara dua ‘Raja’.
“Jadi nanti akan ada duet raja, Raja Dangdut dan Raja Jakarta, ditambah band Raja beneran," ungkap Jokowi seraya tertawa, kepada Antara.
Jelas, selama ini, kabar ‘perseteruan’ antarkedua orang itu, yang disebut-sebut bakal menjadi calon presiden RI 2014-2019, begitu mewarnai jelang Pemilihan Presiden 2014. Terlebih ketika menjelang pemilihan gubernur DKI.
Bahkan, Panwaslu DKI Jakarta harus memanggil Raja Dangdut, Rhoma Irama untuk dimintai klarifikasi. Pemanggilan itu terkait ceramah solat Tarawih di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada hari Minggu lalu (29/7/2013).
Meskipun, belakangan, dikabarkan, Rhoma Irama mengklaim sebagai pasangan idela Jokowi jika maju mencalonkan diri sebagai Presiden-Wakil Presiden RI 2014. “Saya tidak mengatakan ada rencana, tapi jika kami bersanding, itu betul bakal bagus, karena Jokowi salah satu putera terbaik bangsa," ujar Rhoma Irama. Namun, aura perseteruan di akar rumput mereka masing-masing begitu terasa. Ada aksi saling tidak menyukai.
Bahkan, 'aura' setiap pernyataan Rhoma Irama tentang Jokowi, selalu dicium pendukung Jokowi beraroma negatif. Namun, sebaliknya, Jokowi selalu memberikan 'aura' positif. Ini lantaran, sikap Rhoma pada Jokowi pada masa Pilkada Gubernur DKI.
Nah, mereka kini bakal ‘duel’ di pentas JNF. Namun, Jokowi telah membumbungkan aroma positif melalui langkah tak terbayangkan siapa pun sebelumnya. Satu pentas dengan Bang Rhoma di JNF. "Itu akan jadi surprise," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Arie Budhiman. Gubernur Jokowi dan Rhoma Irama akan tampil di panggung utama Jakarta Night Festival di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
"Saya sudah latihan untuk duet dengan Bang Haji di HI nanti," ungkap Jokowi. Jokowi dan Rhoma Irama rencananya akan membawakan lagu hits Rhoma Irama yang berjudul "Darah Muda" dalam acara itu.
Namun, Jokowi merasa tetap di atas dibandingkan dengan tokoh lain, tentu saja, termasuk dari Rhoma Irama.
“Memang sudah dari dulu disebut [teratas dari figur lain]," kata Joko Widodo. “[Tapi] Saya sampai saat ini masih terus konsentrasi ke masalah DKI yang masih 'bergunung-gunung'," ujarnya.
Hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Universitas Padjadjaran Bandung menyatakan etnis sunda menilai tokoh yang pantas untuk jadi calon presiden/wakil presiden RI pada Pemilu 2014 adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
“Dari hasil survei yang kami lakukan, bisa dikatakan etnis sunda menilai tokoh yang memang pantas jadi capres/cawapres 2014 ialah Pak Jokowi,” kata Ketua PK2S Unpad Toni Toharudin, di Bandung, Kamis.
Ia menuturkan, dalam hasil survei tokoh nasional yang dilakukan 6-16 Desember 2013 dengan jumlah responden 1.587 orang, dengan sampling error 3,0%, diketahui tingkat popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencapai 95,15%, disusul oleh Aburizal Bakrie 94,33% dan Jusuf Kalla sebanyak 93,45%.
Posisi keempat, Megawti Soekarnoputri sebanyak 92,50%, kelima Prabowo Subiato sebanyak 88,09%, keenam Hatta Rajasa sebanyak 84,81%, ketujuh Dahlan Iskan 77,63%.
Kedelapan Marzuki Alie sebanyak 55,83%, kesembilan Mahfud MD 50,79%, ke-10 Gita Wirjawan 47,07%, ke-11 Suryadharma Ali 41,21%, ke-12 Pramono Edi Wibowo 37,24%, ke-13 Anis Matta 33,52% dan ke-14 Anis Baswedan 32,14%.