Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta kontraktor pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) menyelesaikan mega proyek tersebut tepat waktu.
Pasalnya, mega proyek angkutan massal berbasis rel ini telah tertunda sejak lama. Padahal kebutuhan angkutan massal yang layak dan modern itu sangat mendesak di ibu kota.
"Saya hanya minta tepat waktu. Bahkan kalau bisa dipercepat. Mereka bilang terbiasa tepat waktu dengan target yang jelas. "Jadi tidak mungkin dipercepat," kata Jokowi usai bertemu salah satu kontraktor paket bawah tanah asal Jepang Sumitomo Mitsui, seperti dikutip situs Pemprov DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Jokowi mengakui pekerjaan fisik MRT belum terlalu kelihatan di lapangan sebab masih dalam tahap pra konstruksi. Sementara untuk pengerjaan fisik baru akan dimulai pada pertengahan tahun mendatang.
"Sekarang tidak ada masalah, jalan terus," ujarnya.
Sebagian besar, alat-alat berat masih berada di Jepang dan belum dibawa ke Jakarta. Namun semuanya masih sesuai jadwal.
"Mereka di sana menyiapkan untuk alat-alat yang disiapkan ke sini tapi ada bagian step-nya. Nanti ada lagi step lainnya," ucap Jokowi.
Dalam pembangunan proyek yang menelan anggaran triliunan rupiah ini terdapat dua konsorsium yang berhasil lolos untuk mengerjakan dua paket bawah tanah (underground) dari Al Azhar sampai Dukuh Atas.
Kemudian untuk paket bawah tanah (underground) lainnya dari Dukuh Atas sampai Bundaran HI.
Total nilai proyek paket 1 dari Lebak Bulus Bundaran HI senilai 125 miliar Yen.
Adapun 3 paket akan dibangun di bawah tanah dari Al Azhar sampai Bundaran HI nilainya Rp3,6 triliun.