Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan membongkar semua tiang monorel yang sudah terpasang selama lebih dari 10 tahun di kawasan ibu kota jika PT Jakarta Monorail (PT JM) tidak dapat melanjutkan proyek tersebut.
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan membongkar tiang tersebut karena dianggap tidak memiliki izin, padahal berada di kawasan DKI.
"Saat ini kami sedang menyiapkan kontrak baru untuk meminta kesediaan PT JM menyerahkan tiang yang harus dibongkar jika mereka gagal melanjutkan proyek ini," ujarnya di Balai Kota, Selasa (18/2/2014).
Sebelum proyek ini dimulai, banyak pihak yang menyangsikan monorel tetapi PT JM tetap ingin melanjutkannya. Sejak groundbreaking pada 16 Oktober 2013, hingga kini belum ada pembangunan secara signifikan.
"Orang sekarang mengatakan bahwa monorel bukan bisnis yang baik, tetapi dia [PT JM] ngotot, ya kami biarin aja. Jangan kayak digantung gitu dong sekarang, kapan, enggak jelas pembangunannya," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga menuturkan jika PT Jakarta Monorail menyatakan ketidaksanggupan dalam membangun proyek ini, maka Pemprov DKI akan mencari investor lain.
"Tentunya dengan kerja sama yang lebih jelas dengan pihak investor. Namun, saya amati saat ini investor cuma niat-niatan saja, tetapi enggak ada yang benar-benar tertarik membangun proyek ini," terangnya.
Pria yang akrab disapa Ahok ini juga mempertanyakan sikap investor yang lebih mengutamakan acara peresmian ground breaking monorel pada beberapa bulan lalu yang diresmikan oleh Gubernur DKI Joko Widodo.
Dia menuding ada permainan dari pihak pengusaha melihat belum adanya pembayaran kepada BUMD PT Adhi Karya dan dokumen-dokumen perjanjian yang belum siap.
"Kenapa pakai acara peresmian gitu? Ini kan memang terlalu banyak yang pintar, Pak Gubernur aja sampai mau datang ke peresmian. Saya enggak suka peresmian seremonial segala macam. Itu mah tipu menipu," tutur Ahok.
Dia mengakui banyak investor yang justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertemu dengan beberapa pihak dibandingkan dengan Pemprov DKI. "Aku enggak tahu, tapi alasannya macem-macem ketemu si ini ketemu si itu. Sekarang kalau cuma ground breaking saja kami juga sanggup," tegasnya.