Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melakukan penyusunan Indeks Potensi Kerawanan Sosial (IPKS) terhadap 267 kelurahan dari 44 Kecamatan. Selama setahun melakukan riset tersebut terpilih 10 kelurahan dengan kerawanan tertinggi dan 10 kelurahan dengan kerawanan terendah.
Kepala BPS DKI Jakarta Nyoto Widodo mengatakan kerawanan sosial dituangkan dalam indeks terdiri enam indikator yakni Kemiskinan, Lingkungan dan Kesehatan, Prasarana Fisik, Modal Sosial, Perekonomian, Keamanan dan Ketertiban.
"Dari situ akan terlihat kelurahan yang rawan dan persepsi masyarakat terhadap aparat pemerintah. Dalam hal ini bisa saja daerahnya rawan tapi masyarakatnya puas," ujarnya sesuai bertemu Wakil Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama Senin (3/3/2014).
Sepuluh kelurahan yang memiliki potensi kerawan sosial tinggi adalah Kamung Rawa Jakarta Pusat dengan indeks (44,78), Kali Baru Jakarta Utara (44,34), Penjaringan Jakarta Utara (43,21), Galur Jakarta Pusat (43,11), Kampung Melayu Jakarta Timur (41,87), Ancol Jakarta Utara (40,00), Tanah Tinggi Jakarta Pusat (39,73), Kartini Jakarta Pusat (38,47), Manggarai Jakarta Selatan (37,66) dan Lagoa Jakarta Utara (37,45).
Sedangkan 10 kelurahan dengan perhitungan IPKS paling rendah atau paling aman adalah Gambir Jakarta Pusat (17,40), Melawai Jakarta Selatan (17,48), Kelapa Gading Timur Jakarta Utara (18,97), Tanjung Duren Selatan Jakarta Barat (19,35), Grogol Utara Jakarta Selatan (20,93), Kelapa Gading Barat Jakarta Utara (20,97), Roa Malaka Jakarta Barat (21,60), Sunter Jaya Jakarta Utara (22,02), Rawa Barat Jakarta Selatan (22,33) dan Cikoko Jakarta Selatan (22,70).