Bisnis.com, JAKARTA - H-1 menjelang Pemilu Legislatif 2014, sekitar 200 orang yang tergabung dalam serikat buruh melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo Jl. Medan Merdeka Selatan Jakarta.
Massa menggunakan dua mobil pick up yang dijadikan panggung, keduanya dilengkapi tiga pengeras suara dan sound system. Aksi demo ini menyita sebagian jalan sisi selatan sehingga arus lalu lintas sedikit terganggu.
Sekilas demo tersebut menuntut kenaikan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP). Beberapa saat sebelum aksi dimulai terlihat buruh sulit mengkondisikan massa yang enggan merapat di jalan, karena sebagian masih duduk berteduh di taman.
Kapolsek Gambir AKBP Agung Marlianto menjelaskan kepolisian tidak mengeluarkan pemberitahuan aksi demo tersebut karena dilakukan H-1 Pileg. Namun polisi bersedia mengawal berjalannya aksi dengan catatan menghormati hak orang lain.
"Kita lindungi aspirasi rekan semua, kita lindungi dengan syarat menghormati hak orang lain, lalu lintas, karena semua orang tidak punya aspirasi yang sama. Jangan melanggar, kita punya kewenangan membubarkan jika melanggar," katanya kepada buruh di atas panggung, Selasa (8/4/2014).
Dia mencontohkan beberapa waktu lalu sekitar 300 ada kegiatan kebebasan umat beragama di Monas namun tidak melapor. Kemudian sekelompok orang mengatasnamakan islam berjumlah 1.000 orang tiba-tiba datang kemudian 3 orang dibacok. Kepolisian tidak ingin hal seperti itu terjadi.
"Kalau mau dikawal jadikan satu disini kita kawal semuanya," ujar Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
