Bisnis.com, JAKARTA--Rumah Sakit Pondok Indah Group menerapkan sistem informasi digital hospital pertama di Indonesia pada tahun ini.
Dengan sistem berbasis online dan tercatatnya seluruh data secara elektronik, maka penggunaan kertas menjadi berkurang (paperless) yang memberikan dampak positif bagi lingkungan
Yanwar Hadiyanto, CEO RS Pondok Indah Group mengatakan sistem informasi ramah lingkungan tersebut bersifat menyeluruh, yang diimplementasikan baik dalam administrasi pasien, maupun layanan klinis dan penunjang medis.
"Pembacaan diagnostik pasien menjadi sangat cepat karena semua peralatan radiologi imaging dan lab terintegrasi dengan sistem komputer sehingga hasilnya bisa segera digunakan untuk mengambil keputusan oleh klinisi yang merawat pasien," katanya dala konnferensi pers digital hospital di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (18/06/2014),
Bahkan data seperti tekanan darah, gula darah atau kolesterol dapat disajikan dalam bentuk chart sehingga memudahkan tim medis dalam memantau perkembangan pasien.
Data dan permintaan layanan juga terintegrasi dan ter-update secara real-time dengan dukungan real-time location system technology. Dokter pun dapat memberikan diagnosa yang langsung tercatat di e-medical records sehingga jika diperlukan, tim medis yang melayani pasien dapat langsung membacanya dari sistem.
Pemberian resep juga dilakukan secara elektronik yang langsung dapat dibaca oleh petugas farmasi sehingga pasien tidak perlu menunjukkan resep saat mengambil obat. Risiko kesalahan membaca resep dapat diminimalisir karena semua resep terbaca di layar komputer.
Yanwar juga mengatakan sistem digital bisa memberikan peringatan (alert) untuk obat-obatan yang berbahaya atau yang berkaitan dengan alergi obat yang pernah dialami pasien sebelumnya.
"Ditambah lagi dengan mobile point-care-of devices, RSPI-Pondok Indah melengkapi pelayanan rawat inap dengan computers on wheel dan mobile clinical seperti tablet PC yang memungkinkan para dokter dan perawat untuk segera memasukkan data medis atau diagnosa pasien dalam sistem," pungkasnya.
.