Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal ke Kepulauan Seribu pada libur 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1436 Hijriah, Sabtu (25/10/2014), diprediksi mengalami peningkatkan sebesar 500%.
Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu Mickey Musleh mengatakan sepekan sebelum hari libur 1 Muharram tercatat 20.000 wisatawan telah memesan penginapan di Kepulauan Seribu.
Jumlah wisatawan ini mengalami peningkatan dibandingkan hari libur akhir pekan biasa yang hanya mencapai 5.000 jiwa.
"Kami memprediksi jumlah ini akan meningkat hingga 30.000 jiwa," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (17/10/2014).
Dia menambahkan untuk membantu para wisatawan menyebrang ke Kepulauan Seribu, telah menyiapkan 30 unit kapal ojek atau tradisional yang mampu mengangkut 300 penumpang untuk sekali jalan.
Wisatawan yang berlibur pada pekan depan berasal dari daerah Jabodetabek dan Jawa Barat.
"Kami akan bantu dengan mengoperasikan kapal ojek untuk penyebrangannya. Semua penginapan penuh, banyak wisatawan yang sudah bayar DP terpaksa kami kembalikan," ucap Mickey.
Dia memperkirakan omzet yang didapat dari 30.000 wisatawan saat libur 1 Muharram dapat mencapai Rp9 miliar.
Pasalnya setiap wisatawan dikenakan tarif Rp300.000 hingga Rp450.000 dalam melakukan kunjungan wisata di Kepulauan Seribu.
Mickey pun berharap ada penambahan penginapan untuk dapat menampung para wisatawan.
Saat ini terdapat 430 lokasi penginapan yang terdiri dari resort dan home stay yang tersebar di lima pulau besar seperti, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Pari, Pulau Harapan dan Pulau Untung Jawa.
Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin menuturkan kunjungan wisatawa terus mengalami peningkatkan sejak dijadikan sebagai wilayah destinasi wisata bahari.
Dia menargetkan setiap tahunnya kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu dapat mencapai 2 juta jiwa.
"Target kami akan ada 2 juta wisatawan. Tapi prasarana kami masih kurang menunjang, seperti tambahan kapal," katanya.
Pada 2015, pihaknya akan menambah resort di Kepulauan Seribu untuk dapat dijadikan penginapan para wisatawan.
Pembangunan resort itu bekerja sama dengan pihak investor lokal maupun asing dengan total investasi senilai Rp1,5 triliun.
Asep terbuka dengan investor yang ingin membangun Kepulauan Seribu karena masih banyak pulau yang belum dilakukan pembangunan seperti infrastrukturnya.
Dengan adanya investor di Kepulauan Seribu, dia berharap dapat membuka peluang lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan di wilayah itu.
"Kami berharap para investor juga berorientasi pada kelestarian lingkungan," tutur Asep.