Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Akan Bangun PLTG di 2 Lokasi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di dua lokasi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di dua lokasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI M. Haris Pindratno mengatakan terdapat dua titik yang ditunjuk menjadi lokasi PLTG.
Adapun, PLTG akan berdiri di Pulau Damar dan Marunda, Jakarta Utara.

"Iya, jadi di Pulau Damar dan Marunda," ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/11/2014).

Lebih lanjut, di Pulau Damar akan dibangun PLTG berkapasitas 400 Mega Watt (MW). Sedangkan, di Marunda akan terbangun PLTG dengan kapasitas 800 MW.

Oleh karena itu, dia pun mengundang peran investor untuk bergabung dalam proyek ini. Lahannya pun telah sesuai peruntukkan.

"Pulau Damar kapasitasnya 400 MW sama Marunda 800 MW. Kami undang investor untuk gabung," jelasnya.

Haris menuturkan DKI membutuhkan suntikan energi listrik tambahan. Mengingat, meningkatnya kebutuhan pasokan energi listrik di Ibu Kota.

Dia menyebut kebutuhan listrik saat ini mencapai 7,5 Giga Watt (GW).

"DKI kebutuhan listriknya 7,5 GW," katanya.

Strategi lain yang dilakukan, lanjut Haris adalah dengan membangun PLTG mini yang hanya membutuhkan lahan 5 m2.
 
PLTG ini akan dibangun di setiap gedung. Sebagai percobaan akan dibangun di Balai Kota.

"Untuk pilot project PLTG mini akan dibangun di Balai Kota," lanjutnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pembangunan PLTG dimungkinkan. Pasalnya, PLTG dapat menutupi kebutuhan listrik pada pukul 06.00 hingga pukul 18.00.

Sementara, malam harinya menggunakan listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Untuk merealisasikan hal ini membutuhkan dana berkisar Rp500 hingga Rp700 miliar.

"Kenapa kami enggak bangun yang mini PLTG? Bisa Rp500 miliar sampai Rp700 miliar perunit. Kecil lah buat DKI," ucapnya.

Sejalan dengan rencana Pemprov, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pun sedang membuat studi pembangunan power plan.

Power plant ini, menurut Direktur Utama PT Jakpro Budi Karya Sumadi, bersumber dari tenaga gas dan batu bara.

"Kami sedang membuat studi pembangunan dua power plan yang tenaga gas dan batu bara," tuturnya.

Dia menilai untuk membangun power plan bertenaga gas dibutuhkan lahan seluas 20 hektare. Lalu, untuk power plant yang bersumber dari batu bara membutuhkan lahan lebih luas yaitu mencapai 300 ha.

Dengan begitu, pihaknya pun masih mencari lokasi seiring dengan studi yang dilakukan. Hal ini karena, power plan berbasis batu baru perlu dibangun di luar Jakarta.

"Kami masih mencari lokasinya karena harus di luar Jakarta," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper