Bisnis.com, JAKARTA - Erlita Hidayat, ibu dari Andi Audi Pratama, siswa SMA 109 yang tewas akibat dikeroyok belasan pelajar, menduga anaknya meninggal karena tidak siap melarikan diri saat diajak tawuran oleh teman-temannya.
Diceritakan Lita, pada Jumat (7/11/2014), putra sulungnya itu sudah berada di rumah dan telah berganti baju. Tak lama kemudian, Andi dijemput teman-temannya dan diajak tawuran di daerah simpangan Pejaten Village, Jakarta Selatan.
"Anak saya dijemput, kondisi tidak siap tawuran. Andi belum pernah ikut tawuran, makanya enggak ngerti harus lari atau gimana, teman-temannya ninggalin dia," jelasnya setelah bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jumat (14/11/2014).
Di mata ibunya, Andi adalah seorang anak rumahan dan pendiam. Sebelum kejadian, Andi disebut Lita telah dipengaruhi oleh teman-temannya untuk ikut tawuran setelah dipanas-panasi oleh siswa SMA 60.
Selain itu, dari rekaman video yang sempat diambil saat kejadian, Andi terlihat satu-satunya anak yang mengenakan baju biasa dan sandal. Video tersebut, saat ini berada di tangan pihak kepolisian.
"Anak saya itu pendiam, enggak suka nongkrong. Dari guru-gurunya juga bilang anak saya kelakuannya baik, dia cuma dipengaruhi teman-temannya. Saya ikhlas, hanya ingin pelaku diadili seadil-adilnya," tutur Lita.
Seperti diberitakan, Andi Audi Pratama meninggal dunia di Rumah Sakit JMC, Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/11/2014) setelah dikeroyok belasan anak yang diduga siswa SMA 60 di simpang Pejaten Village, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Audi tewas dengan luka bacokan di sekujur tubuh dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut. Pagi tadi, pihak kepolisian membongkar makam Audi untuk proses autopsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
