Bisnis.com, DEPOK - Dampak penaikan harga bahan bakar binyak mulai dirasakan kalangan pelaku usaha mikro kecil menengah di Depok.
Ketua Asosiasi UMKM Depok Iwan Agustian mengaku pihaknya sangat terbebani akibat penaikan BBM tersebut yang berimbas pada penurunan omset penjualan.
"Kami dari Asosiasi UMKM Depok menolak keras penaikan BBM. Dampaknya menjalar pada pendapatan yang merugi sejak kemarin," paparnya pada Bisnis, Rabu (19/11/2014).
Iwan menjelaskan ratusan pelaku UMKM terpaksa menaikan harga sekitar 10%-20% dari setiap produk yang dijual. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan pendapatan.
Menurutnya, menaikan harga penjualan merupakan salah satu strategi untuk mengimbangi harga pembelian bahan baku.
"Tetapi ya dampaknya berimbas pada pelanggan yang sama-sama mengeluhkan penaikan harga," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta pada pemerintah setempat untuk segera mengambil tindakan dalam menstabilkan harga-harga bahan pokok di Kota Depok.
Dia menjelaskan saat ini pelaku UMKM di Depok berjumlah sekitar 500 yang bergerak di berbagai industri kreatif.
Pangsa pasar dari masing-masing produk yang dijual, lanjutnya, mayoritas adalah pembeli kalangan menengah ke bawah.
"Jadi kalau kondisi mahalnya bahan pokok ini terus dibiarkan, kasihan para pelaku UMKM yang sulit mendapat untung dari hasil penjualannya," papar Iwan.