Bisnis.com,TANGSEL-Pengemudi angkutan kota di Tangerang Selatan menyambut positif penurunan harga bahan bakar minyak premium dari Rp8.500 per liter menjadi Rp7.600 per liter karena dapat meningkatkan pendapatannya.
Jupri, pengemudi angkot KWK S.10 trayek Ciputat-Bintaro-Pondok Betung, mengatakan jika benar harga premium turun Rp900 per liter maka pendapatan awak angkot meningkat dengan syarat tarif penumpang tidak ikut turun.
“Saya menyambut positif harga premium diturunkan menjadi Rp7.600 per liter, asalkan tarif penumpangnya tidak ikut turun karena setoran ke pemilik mobil juga tidak turun,” katanya Rabu (31/12/2014).
Seperti diberitakan Bisnis.com, pemerintah mencabut subsidi BBM jenis premium mulai Kamis, 1 Januari 2015, pukul 00.00 WIB, dengan menetapkan harga premium Rp7.600 per liter sesuai dengan pergerakan harga pasar.
Dia menjelaskan tarif angkot naik Rp500-Rp1.000 per penumpang menyusul penaikan harga premium pada 18 November 2014 dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter.
Sebab, lanjutnya, penaikan harga premiun dan tarif penumpang telah diikuti dengan penaikan setoran kepada pemilik angkot dari Rp80.000-Rp90.000 per hari menjadi Rp90.000-Rp100.000 per hari sesuai kondisi fisik mobilnya.
Sementara itu Rozikin, pengemudi Mikrolet D18 rute Ciputat-Ciledug, mengatakan dirinya bersama pengemudi angkot lainnya berharap harga premium tidak akan melonjak tinggi meski sudah dilepas mengikuti pergerakan harga pasar.
Menurutnya, harga premium memang tidak lagi mendapat subsidi dari pemerintah dan dilepas mengikuti pergerakan harga pasar, seperti halnya harga Pertamax.
“Tapi, kami berharap kalau nanti naik karena pasar, maka penaikannya tidak lebih tinggi dari harga sekarang,” ujarnya.